Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkomitmen merealisasikan pembangunan infrastruktur energi hingga pelosok negeri menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat.
Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk gedung pemerintah maupun rumah ibadah yang direalisasikan di Provinsi Papua Barat Daya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, pada acara peresmian dan serah terima secara simbolis PJU-TS dan PLTS Atap untuk Provinsi Papua Barat Daya yang bertempat di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (23/2/2023).
Hendra mengungkapkan, selain memberikan penerangan kepada masyarakat, program ini menjadi salah satu upaya Pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan. “Pemerintah saat ini memang fokus untuk pengembangan energi terbarukan. Kita sangat berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui program Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat,” tutur Hendra.
Terlebih, seiring telah diterapkannya kebijakan penyesuaian tarif listrik di kuartal III 2022 bagi golongan rumah tangga berdaya 3.500 VA atau lebih dan golongan Pemerintah, termasuk di dalamnya golongan tarif Penerangan Jalan Umum (P3).
“Ini solusi yang sangat clear selain untuk energi terbarukan juga dapat membantu pemerintah daerah mengurangi beban pengeluaran untuk pajak penerangan jalan,” ujar Hendra.
Pada tahun 2022, untuk Provinsi Papua Barat Daya telah terbangun sebanyak 195 unit PJU-TS yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Sorong 55 unit, Kabupaten Sorong 25 unit, Kabupaten Sorong Selatan 35 unit, Kabupaten Raja Ampat 25 unit, Kabupaten Tambrauw 25 unit dan Kabupaten Maybrat 30 unit.
Selain itu, Kementerian ESDM juga merealisasikan pembangunan PLTS Atap Tahun Anggaran 2022 dari aspirasi Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia, untuk Provinsi Papua Barat Daya sebanyak 2 unit PLTS Atap untuk rumah ibadah dengan total kapasitas 10 kWp. Adapun lokasinya yaitu di Masjid Al-Islah di Kota Sorong dan Gereja Santo Bernardus Aimas di Kabupaten Sorong.
Hendra berharap agar infrastruktur energi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar PJUTS yang telah dibangun ini dapat dipelihara lebih lanjut sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih lama bagi masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia, mengatakan pembangunan dan bantuan infrastruktur energi ini adalah bentuk sinergi Pemerintah Pusat c.q Kementerian ESDM bersama DPR RI dalam mengalirkan anggaran APBN untuk kesejahteraan masyarakat dan daerah.
“Tentunya ini dapat membantu Pemda untuk menghemat pengeluaran daerah. Kepada masyarakat juga agar bantuan ini dijaga baik-baik karena itu sangat membantu, khususnya untuk penerangan dan keamanan,” ungkap Rico.
Sementara itu Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Papua Barat Daya, Edison Siagian mengatakan pembangunan infrastruktur ini tantangannya adalah soal perawatan agar dapat terus dimanfaatkan kedepannya. Ia juga mengungkapkan pihak Pemda mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk penyediaan akses energi bagi masyarakat yang bersumber dari energi terbarukan.
“Tentunya kami dari Pemprov Papua Barat Daya akan ikut fokus mendukung transisi energi, untuk beralih dari energi fosil dan kedepannya mengganti dengan sumber energi terbarukan yang ada,” pungkas Edison.
Sebagai informasi, program pemasangan PJU-TS telah dilaksanakan oleh Kementerian ESDM sejak tahun 2015 dan telah berhasil memasang 111.233 titik PJU-TS di seluruh wilayah Indonesia. Secara total jumlah ini setara dengan menerangi jalan sepanjang 5.562 km.
Pada tahun 2022, total PJU-TS yang telah terbangun sebanyak 20.546 unit atau setara menerangi jalan sepanjang 1.027 km, yang tersebar di wilayah Indonesia, dan pembangunan PLTS Atap sebanyak 148 unit dengan total kapasitas 2.92 MWp.