Pengembangan Geothermal Indonesia Masih Tertinggal

alt
 
www.technology-indonesia.com – Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan New Zealand  dalam pengembangan geothermal (Panas Bumi). Padahal potensi panas bumi Indonesia masuk peringkat ketiga di dunia yaitu 12.000 MW dengan prakiraan  cadangan yang terbukti sebesar 17.000 MW. 
 
“Indonesia merupakan negara urutan ketiga setelah negara tetangga kita Filipina pada urutan ke dua dan Amerika Serikat pada urutan pertama,” terang Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Rakyat (DPR) Agus Hermanto dalam paparannya di Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition, Rabu (2/8/2017) di Jakarta.
 
Agus menegaskan Indonesia sangat tertinggal dalam bidang kepanasbumian. New Zealand sudah memiliki pusat riset yang sangat maju. Mereka sudah melakukan kajian-kajian serta riset panas bumi tidak hanya untuk pemanfaatan energi pembangkit semata. Pemanfaatan geothermal juga dikaji pada bidang pertanian, peternakan, pangan dan non pangan hingga pengembangan lebih jauh untuk industri pariwisata.
 
“Kita sebagai negara urutan ketiga dunia dengan potensi panas bumi yang fantastis harus bisa belajar pada New Zealand. Seluruh komponen harus berkolaborasi agar pengembangan panas bumi ini tidak hanya jadi wacana saja, namun bisa dikembangkan lebih luas di luar energi kelistrikan,” ujar Agus.
 
Manfaatkan Dana Hibah
 
Pada kesempatan yang sama President Director Supreme Energi, Supramu Santosa menegaskan, dalam pengembangan panas bumi pemerintah bisa mengunakan dana hibah yang saat ini terus terparkir di kas saja. Sudah saatnya dana hibah tersebut digunakan untuk pengembangan panas bumi.
 
Menurut Supramu, dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 2017 yang mengatur pengunaan dana hibah dalam pengembangan panas bumi kedepannya sektor panas bumi akan lebih baik lagi. Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup juga telah memberikan lampu hijau dalam eksplorasi dan eksploitasi panas bumi di kawasan hutan. Hal Ini merupakan sebuah langkah yang mengembirakan bagi panas bumi.
 
Sektor pembiayaan juga mendapatkan lampu hijau. PT Sarana Multi Infrastruktur/PT SMI (persero)  yang merupakan lembaga pembiayaan infrastruktur milik negara telah menyatakan akan memberikan kucuran dana dalam seluruh kegiatan panas bumi mulai dari tahapan eksplorasi sampai kepada eksploitasi, pungkasnya.
 
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author