BRIN Kembangkan Turbin ORC Skala Kecil untuk Optimalisasi EBT

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur (PRTIPM) Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) melakukan riset pengembangan energi baru terbarukan (EBT) menggunakan prototipe turbin tipe organic rankine cycle (ORC) skala kecil.

Arli Guardi selaku ketua periset dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa ORC merupakan siklus termodinamika yang menggunakan fluida organik sebagai media kerja untuk menghasilkan energi terbarukan. Sumber panasnya bisa berasal dari energi surya, gas buang hasil pembakaran, ataupun brine dari fluida geotermal.

Kunci dari dalam sistem siklus biner adalah turbin. Turbin berfungsi mengonversi energi panas dari fluida kerja organik menjadi energi mekanik, dan listrik turbin pada siklus biner disebut turbin ORC.

Arli mengatakan, penelitian mengenai pengembangan turbin ORC di Indonesia telah dilakukan sejak 2007, namun masih terdapat beberapa kendala teknis.

“Masalah teknis yang belum teratasi dalam riset ini adalah penanganan kebocoran fluida kerja. Karena itu, masih perlu dilakukan riset lebih lanjut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga tercapai kinerja yang lebih optimal sesuai desain,” jelasnya.

Salah satu periset, Dewi Rianti Mandasari ikut terlibat dalam pembuatan desain generator magnet permanen pada prototipe turbin tipe ORC skala kecil. Menurutnya, keterbaruan teknologi dalam penelitian ini terfokus pada pengembangan desain generator yang lebih efisien dan berkinerja tinggi.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan efisiensi keseluruhan dari sistem ORC. Peningkatan efisiensi ini akan memberikan kontribusi penting dalam pemanfaatan energi panas berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang merupakan aspek kunci dalam perkembangan teknologi energi terbarukan,” tutur Mandasari dilansir dari laman brin.go.id.

Konversi Panas dari Pembakaran Sampah

Sebenarnya di Indonesia sudah terdapat Turbin ORC buatan lokal, terutama dalam konteks pemanfaatan energi panas bumi. Namun, terdapat perbedaan utama antara turbin ORC yang sudah ada dengan yang sedang dibuat dalam kegiatan ini.

“Turbin ORC yang sudah ada tidak didedikasikan secara khusus untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, sedangkan kegiatan penelitian ini berfokus pada pengembangan teknologi ORC yang lebih cocok dan efisien dalam mengonversi panas dari pembakaran sampah menjadi energi listrik,” ungkap Mandasari.

Penelitian ini sudah berjalan 50 persen, dan saat ini sedang tahap pengadaan dan manufaktur prototipe. Manda menjelaskan, penelitian ini memiliki beberapa keunggulan utama, yaitu turbin ORC memiliki kemampuan untuk disesuaikan dengan karakteristik plant pengolahan sampah yang ada di Indonesia.

Keunggulan ini akan memberikan solusi berkelanjutan yang lebih spesifik untuk pengelolaan sampah dan penghasilan energi di Indonesia, karena dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi yang berpotensi besar dari pembakaran sampah.

“Dengan demikian, prototipe ini diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih tepat sasaran dan ramah lingkungan dalam mengatasi dua isu penting sekaligus, yaitu pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ketahanan energi di Indonesia,” tegasnya.

Dalam pelaksanaannya, ungkap alumni Universitas Brawijaya ini, terdapat beberapa hambatan yang terjadi, mulai dari ketersediaan material yang memadai dan kemampuan industri manufaktur yang memerlukan pengembangan.

“Pada akhirnya, untuk mengatasi hambatan tersebut, kami berkerja sama dengan industri lokal untuk membangun kapabilitas manufaktur yang dibutuhkan, yaitu dengan cara melibatkan investasi bersama, pelatihan tenaga kerja, dan transfer teknologi,” ujarnya.

Mandasari berharap, hasil penelitian ini akan mampu memberikan solusi signifikan terhadap dua permasalahan penting di Indonesia, yaitu masalah lingkungan dan energi.

“Semoga produk yang dihasilkan dari penelitian ini akan memenuhi ekspektasi masyarakat dalam jangka panjang, baik dari segi kinerja maupun keberlanjutan, sehingga dapat digunakan secara luas dan berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tutupnya.

Ke depannya, riset ini berpotensi mengalami perkembangan yang signifikan, dengan fokus pada pengembangan dan pengujian prototipe turbin ORC lokal yang lebih efisien dan berkinerja tinggi.

Potensi penerapan dalam skala yang lebih besar, kolaborasi dengan industri, serta integrasi teknologi terkini akan menjadi langkah-langkah kunci dalam pengembangan teknologi energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author