Jakarta – Tim Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC) BPPT memenuhi undangan pihak PT PLN Kit SBS di Sumatera Selatan untuk sosialisasi teknologi modifikasi cuaca pada para pengelola waduk guna terkait Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Nilai manfaat hasil TMC dapat dihitung dengan membandingkan antara potensi nilai ekonomis tambahan air yang diperoleh dari hasil pelaksanaan TMC terhadap total biaya pelaksanaan TMC atau biasa disebut dengan istilah benefit cost ratio,” kata Kepala BB-TMC-BPPT Tri Handoko Seto, Jum’at (12/4/2019)
Hadir dalam acara General Manager PT PLN Kit SBS Rahmanoe Indarto, Kepala Bidang Pelayanan Teknologi Modifikasi Cuaca BBTMC serta pejabat lainnya.
Seperti diketahui, pemanfaatan sumberdaya air sebagai sumber energi pembangkit listrik memiliki nilai ekonomis paling tinggi dibandingkan biaya produksi listrik dengan menggunakan BBM atau batu bara. Salah satu upaya untuk mampu menekan penggunaan BBM bagi PT. PLN (Persero), adalah dengan cara mengoptimalkan peran dan kontribusi PLTA sebagai salah satu sumber energi listrik di tanah air ini.
Menurut Tri Handoko Seto, TMC saat ini telah cukup banyak dimanfaatkan untuk menambah persediaan air pada beberapa waduk di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang berfungsi sebagai PLTA. Diantaranya Waduk Kotapanjang (Riau), Danau Singkarak (Sumatera Barat), Waduk Kaskade Citarum (Saguling), Cirata dan Jatiluhur (Jawa Barat), Waduk Sutami (Jawa Timur), Waduk Ir. PM Noor (Kalimantan Selatan), dan Danau Matano serta Towuti (Sulawesi Selatan).
