Halda Aditya Belgaman, Perekayasa Muda BBTMC

Meteorologi merupakan bidang yang dikuasai Halda Aditya Belgaman. Sejak dibangku kuliah, Halda yang kerap disapa Adit ini aktif menimba pengalaman terlibat dalam kegiatan UPT Hujan Buatan (saat  ini Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca) dalam proyek teknologi modifikasi cuaca di DAS Citarum, Jawa Barat.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Adit sempat meneruskan di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB selama dua tahun. Hingga akhirnya meniti karir di Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sejak 2009 hingga sekarang.

Sejumlah pengalaman riset di BBTMC diperoleh pria kelahiran Belgia, 3 Juni 1983 ini. Hanya dalam waktu satu tahun bekerja, sekitar 2010 Halda ditugaskan untuk implementasi  teknologi modifikasi cuaca untuk proyek pembangkit listrik tenaga air di Kota Panjang dan Singkarak.

Tahun berikutnya, pada 2011, Adit menerima tugas  beruntun mulai dari kajian pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi hujan dalam kerangka sistem peringatan banjir darurat di provinsi Sumatera Selatan.

Dilanjutkan tugas lainnya, yaitu pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi bencana asap, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Penerapan Teknologi modifikasi cuaca di DAS Citarum, terutama di Bendungan Ir. H. Djuanda serta mengikuti transfer  teknologi program modifikasi cuaca menggunakan teknik flare di Sulawesi Selatan.

Halda Aditya juga mengikuti beberapa agenda Konferensi WMO (World Meteorological Organization) ditahun yang sama dan menyajikan makalah mengenai kegiatannya tersebut.

Tahun-tahun berikutnya, Adit tetap aktif melakukan penelitian  namun lebih banyak untuk kebutuhan presentasi kajian teknologi modifikasi cuaca di beberapa pertemuan penting tingkat dunia., diantaranya The 4th GelK International Symposium, Asia Oceania Geoscience Society (AOGS) Conference, SOLA (Scientific Online Letter on The Atmosphere) dan lainnya sebagainya.

Pada 2017, Adit juga berhasil menyabet gelar doktor dari falkultas ilmu Kebumian dan Lingkungan Universitas Kumamoto, Jepang melalui disertasi berjudul “ Variabilitas Spasial dan Temporal dari Isotop Stabil yang berasal dari Presipitasi di atas Benua Maritim Indonesia”.

Saat ini, Halda Aditya Belgaman tercatat sebagai Perekayasa Muda sekaligus Group Leader Prediksi Cuaca dan Evaluasi Proses Teknologi Modifikasi Cuaca- BBTMC BBPT. Salah satu proyek yang kini dikembangkan yaitu BBTMC Info,  informasi cuaca berbasis aplikasi chat (Telegram).

You May Also Like

More From Author