TechnologyIndonesia.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto membuka secara resmi kegiatan Senior Disaster Management Training (SDMT) Tahun 2025 di Auditorium Gedung Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Senin (10/11/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa
SDMT 2025 yang digelar oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana BNPB bertujuan memperkuat kapasitas kepemimpinan daerah di bidang penanggulangan bencana.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari percepatan implementasi Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020–2044, sebagai langkah menuju Indonesia Tangguh Bencana dan mendukung visi Indonesia Emas 2045,” terang Abdul Muhari melalui siaran pers pada Senin (10/11/2025).
Pelatihan kepemimpinan strategis ini mengusung tema “Kepemimpinan Strategis Menghadapi Tantangan Penanggulangan Bencana”, dengan peserta sebanyak 80 orang Kalaksa BPBD provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia.
Bangun Kepemimpinan Strategis
Melalui SDMT, BNPB berupaya memperkuat kemampuan manajerial dan strategis pimpinan daerah dalam pengambilan keputusan pada kondisi darurat bencana. Program ini menekankan pentingnya kepemimpinan adaptif, koordinatif, dan berbasis kolaborasi lintas sektor.
Kegiatan SDMT Tahun 2025 disusun dalam lima tahapan. Tahap Pra-Pelatihan (Preliminary Session) dilaksanakan pada 11–12 November 2025, selanjutnya Pelaksanaan Utama (Main Training) pada 17–21 November 2025. Tahap Simulasi Kepemimpinan dan Table Top Exercise (TTX) dilaksanakan pada 22–23 November 2025. Sementara, tahap Evaluasi dan Penutupan pada 24 November 2025
“Seluruh tahapan dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan sesi daring dan tatap muka di Pusdiklat PB BNPB, Sentul, Kabupaten Bogor,” ujar Abdul Muhari.
Perkuat Sinergi
Selama pelaksanaan SDMT, peserta akan menerima pembekalan materi dari pejabat tinggi BNPB, kementerian/lembaga, akademisi, dan mitra internasional. Materi meliputi kebijakan nasional penanggulangan bencana, sistem komando tanggap darurat, komunikasi risiko, manajemen krisis, serta strategi penguatan koordinasi antarinstansi.
Selain sesi kelas, peserta juga mengikuti table top exercise dan leadership simulation yang menitikberatkan pada pengambilan keputusan cepat dan koordinatif di tengah situasi darurat bencana. Hasil dari simulasi ini akan menjadi bahan penyusunan rencana aksi daerah sebagai tindak lanjut implementasi di wilayah masing-masing.
Abdul Muhari menegaskan bahwa BNPB berkomitmen dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi bencana di tingkat daerah.
Melalui SDMT, diharapkan para pimpinan BPBD memiliki kapasitas strategis untuk mengelola risiko, merancang kebijakan tangguh, serta mengoordinasikan potensi daerah dengan pendekatan whole-of-government dan whole-of-society.
“Kegiatan ini juga menjadi ruang sinergi antara BNPB dan BPBD dalam memperkuat kesiapsiagaan nasional serta memastikan setiap daerah memiliki kepemimpinan yang visioner dalam menghadapi tantangan kebencanaan ke depan,” tutup Abdul Muhari. (Foto: Dok. BNPB)
SDMT 2025 Perkuat Kapasitas Kepemimpinan Daerah dalam Penanggulangan Bencana
