BNPB Dorong Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumbar

TechnologyIndonesia.id – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) serta pemerintah kabupaten dan kota atas langkah cepat dalam merespons dampak bencana yang terjadi di 13 kabupaten/kota, khususnya dalam upaya melindungi dan memulihkan kehidupan masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor.

Apresiasi itu disampaikan Rustian saat memimpin Rapat Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di wilayah Sumbar di Posko Terpadu, Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, pada Selasa (16/12/2025).

Dalam konteks penanganan awal, lanjutnya, berbagai infrastruktur darurat telah dibangun untuk memulihkan konektivitas wilayah terdampak, antara lain melalui pembangunan dan pemasangan jembatan bailey yang saat ini hampir seluruhnya selesai.

Pembangunan hunian sementara (huntara) juga telah mulai berjalan di beberapa lokasi. Infrastruktur darurat tersebut bersifat sementara, namun krusial untuk memastikan kelancaran mobilitas penduduk, distribusi logistik, serta aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat pascabencana.

“Penanganan darurat yang telah dilakukan merupakan langkah penting untuk memulihkan konektivitas wilayah terdampak. Namun, setelah fase darurat, seluruh upaya harus segera diarahkan pada rehabilitasi dan rekonstruksi yang terencana dan berkelanjutan,” ujar Rustian.

Memasuki fase pascadarurat, BNPB menekankan pentingnya pendataan dan penilaian kerusakan serta kerugian secara menyeluruh melalui kajian kebutuhan pascabencana (jitupasna) sebagai langkah awal sebelum masuk ke tahap pembangunan permanen.

Jitupasna berfungsi sebagai landasan analisis untuk menilai tingkat kerusakan infrastruktur, perumahan, fasilitas publik, dan sektor lainnya, sekaligus menghitung kebutuhan pemulihan secara komprehensif.

“Jitupasna menjadi dasar utama dalam penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (R3P), sehingga proses pemulihan tidak bersifat reaktif, tetapi terencana, terukur, dan berorientasi jangka menengah hingga panjang,” lanjutnya.

BNPB menegaskan bahwa pemerintah daerah memegang peran strategis sebagai penggerak utama pemulihan, tidak hanya BPBD, tetapi seluruh perangkat daerah sesuai tugas dan fungsinya.

Setiap organisasi perangkat daerah diharapkan berkontribusi aktif dalam penyediaan data kerusakan dan kebutuhan sektoral sebagai bahan penyusunan Jitupasna dan R3P, dengan BPBD berperan sebagai simpul koordinasi lintas sektor.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat, BNPB akan melakukan pendampingan langsung kepada pemerintah daerah dalam proses penyusunan Jitupasna dan R3P bersama akademisi dan mahasiswa, guna memastikan dokumen pemulihan disusun secara partisipatif, berbasis data, dan sesuai kondisi riil di lapangan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author