Peneliti BRIN Kaji Karakteristik Wilayah ‘Sundaland’

TechnologyIndonesia.idSundaland merupakan daratan luas yang unik dengan bentang alam (paleo-geografi) yang berbeda dan sejarah geologi yang sangat panjang. Sundaland merujuk pada wilayah tenggara ASEAN pada zaman dahulu ketika kondisi permukaan laut lebih rendah.

Sundaland terkenal dengan ciri-ciri geologi dan paleogreografinya yang unik, serta keanekaragaman hayatinya yang kaya. Bidang studi ini menarik untuk dipahami baik dari sisi lanskap kuno maupun sejarah manusianya.

Untuk memperdalam pemahaman tentang geologi wilayah Paparan Sunda, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Workshop Marine and Land to Sea, pada Senin (25/03/2024).

Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG) BRIN, Adrin Tohari mengatakan acara ini merupakan langkah untuk mengeksplorasi risiko terkait bencana geologi di Indonesia.

“Kolaborasi multidisipliner diharapkan dapat memberikan sumbangan berharga dalam mencapai tujuan tersebut serta berkontribusi positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Hasil dari workshop ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide besar terkait sejarah Sundaland, tidak hanya di utara Jawa namun juga seluruh areal Sundaland. Pemahaman yang cukup terhadap sejarah pembentukan Sundaland dan karakteristik geologinya akan membantu memahami mengapa saat ini banyak terjadi permasalahan kebencanaan geologi di Jawa-Sumatra-Kalimantan.

Peneliti PRKG BRIN Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, untuk memahami sejarah manusia, konsep Sundaland yang menjadi fokus workshop perlu disoroti akan keunikan geologi, dan paleogeografi serta potensinya.

Saat ini, Indonesia memiliki 127 gunung berapi yang aktif, salah satunya ada di Sunda Shelf yaitu Gunung Krakatau. Dari risetnya pada 2023, Danny menyatakan data 3D seismic yang didapatkan di Sundaland.

Sementara itu, Peneliti PRKG BRIN Franto Novico menyoroti hasil kajian sedimen laut di Sundaland yang telah dilakukannya, khususnya pada core of Sundaland yaitu di Laut Jawa. Dia mengungkapkan bahwa informasi mengenai data geofisika dan sedimentologi di Paparan Sunda khususnya di Laut Jawa belum banyak dipublikasi.

Untuk itu, hasil penelitian di Teluk Jakarta ini merupakan penelitian pertama untuk mengungkap sejarah geologi Sundaland dengan menggunakan data geologi dan geofisika yang lengkap.

Franto menjelaskan bahwa arsitektur sedimen di Teluk Jakarta yang didapatkan dari hasil interpretasi data seismic 2D sepanjang 5000 Km dan data geologi berupa 10 titik pemboran di laut dengan kedalaman 150 m dari permukaan dasar laut, dapat mewakili kondisi regional Pulau Jawa. Ia juga menjelaskan bahwa secara historis geologi utara jawa dipengaruhi oleh perubahan permukaan laut yang signifikan.

Proses ini memiliki dampak besar terhadap pembentukan lapisan sedimen akibat perubahan muka air laut. Hal tersebut berdampak kepada karakteristik jenis sedimen masa kini (present), seperti diketahui banyak permasalahan geologi di sepanjang Pantai Utara Jawa yang terjadi saat ini, tidak lepas dari sejarah pembentukan sedimen di sekitar utara Jawa itu sendiri.

“Dari hasil penelitian tersebut, secara regional daerah utara jawa terdiri dari 7 lapisan sedimen yang merupakan inter fingering system. Sementara sedimen holocen-recent yang terdapat di lapisan paling atas merupakan unconsolidated sediment berupa holocen hemipelagic drape dengan karakteristik yang soft dan fragile,” jelas Franto.

Lebih lanjut ia menyebutkan, informasi yang disampaikan oleh Thomas Wagner dari Heriot-Watt University Lyell Center Edinburg mengenai terbukanya peluang pendanaan internasional IODP (Internatioanl Ocean Discovery Program) dan ICDP (International Continental Scientific Drilling Program) dapat menjadi salah satu peluang bagi peneliti-peneliti di Indonesia untuk bersama-sama membangun scientific question terkait usulan penelitian yang akan disampaikan pada proposal penelitian internasional tersebut.

“Diharapkan workshop nasional ini dapat juga bekerjasama dengan peneliti-peneliti dari negara di Asia Tenggara lain yang termasuk di dalam wilayah Sundaland (Singapore, Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam, Vietnam dan Kamboja). Sehingga proposal yang akan dibuat nanti akan menghasilkan proposal besar Internasional yang dapat disampaikan ke IODP dan ICDP,” jelasnya.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang potensi geologi wilayah Sundaland, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh 14 narasumber dari berbagai universitas, Badan Geologi, dan beberapa Pusat Riset BRIN yang bertujuan untuk memajukan penelitian dan memahami tantangan geologi di wilayah tersebut. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author