Varietas Cengkih Siantan Agribun Siap Dukung Program Mengembalikan Kejayaan Rempah Indonesia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia, pemerintah mencanangkan program BUN 500, yaitu pengembangan maupun rehabilitasi areal pertanaman rempah yang rusak sehingga diperlukan benih unggul, termasuk benih cengkih. Namun demikian, ketersediaan benih unggul cengkih masih terbatas. Saat ini baru empat varietas yang telah dilepas yaitu Zanzibar Karo, Zanzibar Gorontalo, AFO dan Tuni Bursel.

Letak geografi kebun benih yang berjauhan dari wilayah pengembangan seringkali mempengaruhi ketersediaan benih. Belum lagi kesesuaian lahan, agroklimat juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Untuk menjaga keberlanjutan budidaya cengkih, diperlukan sumber benih dengan tipe cengkih yang berbeda.

Karena itu, perlu adanya sumber benih unggul yang memiliki background genetik yang berbeda serta mampu tumbuh pada wilayah dengan kondisi geografi yang beragam.

Tanaman cengkih umumnya tumbuh di Kawasan timur Indonesia. Namun di Kabupaten Kepulauan Anambas, provinsi Kepulauan Riau dijumpai tanaman cengkih yang unggul. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas bekerjasama dengan Balittro dan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan mengajukan usulan pelepasan varietas cengkih pada sidang II Tim Penilai Varietas Tanaman (TPV) Perkebunan (18/10/2019) di Solo dan disetujui untuk dilepas dengan nama Siantan Agribun.

Menurut peneliti Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) yang juga pemulianya, Dr Nurliani Bermawie, keunggulan cengkih varietas Siantan Agribun adalah mempunyai keseragaman penampilan morfologi cukup tinggi. Produksi bunga segar rata rata 111,42 ± 12,39 kg setara dengan 44,57 ± 4,96 kg bunga kering per pohon per tahun panen. Ukuran bunga 0,41 ± 0,02 g (lebih besar dari cengkih Zanzibar), kadar minyak atiri 17,05 ± 1,59%, total eugenol 77,45 ± 3,14 %, kadar true eugneol 74,66 ± 1,79%, kadar ß-caryophyllen 20,26 ± 2,38 % , humulene 2,12 ± 0,33%. Sebagai pembanding produksi rata rata bunga cengkih segar varietas Zanzibar Karo 47 kg, AFO 103 kg, Zanzibar Gorontalo 133,46 kg, dan Tuni Bursel 143,80 kg.

Kepala Dinas Provinsi Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau Drs Ahmad Izhar dan Kepala Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas Efi Sjuhairi S.Sos., yang menghadiri Sidang Pelepasan TPV Perkebunan tahap II di Solo, sangat bersyukur atas disetujuinya usulan pelepasan varietas unggul cengkih “Siantan Agribun”.

Apresiasi juga diberikan kepada Petani pemilik kebun yaitu Taspinnardi dan Jongkarman yang telah sangat kooperatif memberi informasi dan bahan tanaman serta staf Dinas Provisi Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Anambas yang telah membantu pelaksanaan observasi di lapang demi berjalannya kegiatan dalam rangka mendukung pelepasan varietas unggul cengkih ini. Dengan adanya varietas unggul baru, ketersediaan benih bermutu untuk pengembangan cengkih di Indonesia lebih terjamin.

Kepala Puslitbangbun Ir. Syafaruddin, PhD yang juga Wakil Ketua TPV Perkebunan berharap dengan dilepasnya varietas unggul baru cengkih Siantan Agribun, dapat memenuhi ketersediaan benih bermutu dalam rangka mendukung pengembangan dan rehabilitasi cengkih di Indonesia. Haris juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas kinerja mempersiapkan calon-calon varietas bekerjasama dengan mitra Pemda.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author