Lima Peneliti Balitbangtan Raih Indonesian Breeder Award 2021

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Lima Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menerima penghargaan di ajang Indonesian Breeder Award (IBA) 2021. IBA merupakan ajang apresiasi bagi pemulia berprestasi di Indonesia untuk mendorong para pemulia tanaman agar terus konsisten melakukan penciptaan varietas unggul demi memajukan pertanian Indonesia.

Pemulia dari Balitbangtan yang mendapatkan penghargaan Indonesian Breeder Award ke-2 Tahun 2021 adalah Kusmana, S.P (Peneliti Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Balitbangtan) dan Dr. Ir. Ismail Maskromo, M.Si (Peneliti Balai Penelitian Tanaman Palma, Balitbangtan, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara). Keduanya meraih IBA 2021 untuk Kelompok Social Benefit.

Pada ajang ini, Prof. Ir. Sugiono Moeljopawiro, M.Sc, Ph.D dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), Balitbangtan meraih Penghargaan Lifetime Achievement. Penghargaan Sriani Sujiprihati Award diberikan kepada (Almh) Dr. Heni Safitri, S.P., M.Si dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Balitbangtan. Sementara Dr. Nafisah, S.P., M.Si dari BB Padi Balitbangtan menerima penghargaan untuk Konservasi Plasma Nutfah.

IBA merupakan kegiatan yang digelar oleh Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) sejak tahun 2019. Pada penyelenggaraan kedua tahun ini, IBA digelar oleh PERIPI bekerjasama dengan IPB University dan PT East West Seed Indonesia (EWINDO). Penyerahan penghargaan berlangsung di IPB International Convention Center, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021).

Ketua PERIPI, Muhamad Syukur mengatakan IBA 2021 diberikan untuk yang kedua kalinya kepada para pemulia yang mempunyai dedikasi tinggi dalam merakit varietas unggul untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas, serta berhubungan dengan biofortifikasi.

“Selain varietas yang telah digunakan oleh masyarakat, aspek penting yang dinilai oleh panelis adalah value dari varietas dan value dari pemulia. Value dari varietas adalah bagaimana varietas dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat luas dalam meningkatkan produktivitas. Sementara value dari pemulia adalah bagaimana pemulia dalam tugas kesehariannya baik di balai penelitian, perguruan tinggi, maupun swasta dengan tekun dan berdedikasi tinggi hingga menghasilkan varietas unggul,” terang Syukur.

Pada tahun ini peraih penghargaan IBA dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu social benefit, economy benefit, dan technology benefit. Pada tahun ini juga diberikan penghargaan Lifetime Achievement untuk insan-insan yang tanpa kenal lelah menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan memberi inpirasi bagi pemulia Indonesia.

Penghargaan Sriani Sujiprihati Award diberikan untuk pemulia yang semasa hidupnya sangat berdedikasi dalam melakukan pemuliaan. Sementara Penghargaan Achmad Baihaki Award diberikan kepada pemulia muda yang mempunyai kinerja prospektif.

“Tahun ini juga diberikan penghargaan untuk pengumpul dan penyedia, pengkarakterisasi, dan pengonversi plasma nutfah baik individu maupun lembaga. Penghargaan tersebut diberi nama Konservasi Plasma Nutfah,” terang Syukur.

Selain pemulia dari Balitbangtan, pemulia lain yang mendapatkan penghargaan Indonesian Breeder Award 2021 adalah Prof. Dr. Ir. Soeranto Human, M.Sc (Pusat Riset Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk Kelompok Technology Benefit. Indonesian Breeder Award Kelompok Economic Benefit diberikan kepada Aris Munandar, S.P., M.Si (PT Benih Citra Asia) dan Nugraheni Vita Rachma, S.P., MSi (PT East West Seed Indonesia).

Penghargaan Achmad Baihaki Award diberikan kepada Fahmi Wendra Setiostono, S.P., MSi (PT Sampoerna Agro). Sementara untuk Konservasi Plasma Nutfah juga diberikan kepada Dr. Ir. Taryono, M.Sc (Bank Sumberdaya Genetik Sayuran dan Pusat Inovasi Agroteknologi UGM).

Kegiatan ini dirangkai dengan seminar bertajuk “Pemuliaan Tanaman Presisi di Era Pertanian 4.0″ yang digelar untuk menghimpun pemikiran antarpemangku kepentingan. Seminar bertujuan untuk meningkatkan konsolidasi dan peluang kerja sama antarpihak, termasuk dosen, balai penelitian, swasta, dan masyarakat dalam penyediaan benih berkualitas tinggi.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author