Hilirisasi Teknologi Inovasi Kelapa Di Maluku Tengah

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kegiatan Hilirisasi inovasi teknologi peremajaan bertahap, optimalisasi lahan dan pengolahan produk kelapa skala petani mandiri merupakan salah satu kegiatan diseminasi hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) tahun 2021. Kegiatan diseminasi ini akan dilakukan pada lokasi sentra produksi tanaman kelapa di Indonesia yaitu Desa Sepa, Kecamata Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.

Sebagai tahap awal kegiatan, dilaksanakan baseline survey pada desa sasaran untuk melihat kondisi pertanaman kelapa baik terkait kondisi tanaman, potensi, pemanfaatan, budidaya serta pengolahan produk akhir dari kelapa di Maluku Tengah. Pelaksanaan kegiatan meliputi Bimbingan Teknis (Bimtek) yang akan dilaksanakan diawal, serta dua kegiatan inti terkait peremajaan dengan sistem bertahap dan pengolahan produk kelapa skala petani mandiri.

Kegiatan ini dipelopori oleh Kepala Balit Palma, Ismail Maskromo sebagai penanggungjawab kegiatan diseminasi dan didampingi oleh empat orang Tim peneliti ekofisiologi Balit Palma yaitu Engelbert Manaroinsong, Yulianus Matana, Asthutiirundu, Patrik Pasang, serta seorang peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku yaitu Rein Senewe.

Daerah Maluku Tengah selain kaya akan sumberdaya laut juga didukung banyak dari sumberdaya komoditi perkebunan. Komoditi perkebunan yang paling dominan Maluku Tengah adalah kelapa, pala, cengkeh dan coklat. Permintaan terhadap empat komoditi ini saling bersaing. Kelapa yang menjadi salah satu sumber kehidupan menjadikan masyarakat setempat sangat tergantung pada keberadaannya.

Masyarakat di sana mengelola kelapa secara tradisional terutama di hilir yaitu memproduksi dalam bentuk kopra asalan (hitam) dan minyak kelapa. Minyak kelapa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lokal dan sebagian di jual ke lokal market. Sementara kopra diproduksi untuk mensuplai kebutuhan industri.

Data Dinas Perkebunan dan Peternakan menyebutkan bahwa di Amahai tahun 2020 memiliki luas areal 2.612 hektare (ha) dengan jumlah petani 2.844 Kepala Keluarga dan rata-rata kepemilikan lahan 1,1 ha. Kepemilikan lahan untuk komoditi kelapa akan memberikan sumbangan pendapatan asli daerah jika dikelola dengan lebih baik. Karena, luasan rata-rata lahan petani kelapa di Amahai lebih besar dari daerah lain di Maluku Tengah.

Baseline survey ini merupakan langkah awal yang memicu optimisme bagi penggiat kelapa yang berangkat dari mata rumah yang akan digulirkan dalam bingkai kekeluargaan demi kesejahteraan negeri. Mata rumah merupakan istilah untuk negeri Sepa di Maluku tengah, lingkupnya rumah tangga, satu mata rumah berarti satu keluarga.

Kunjungan selanjutnya dilakukan ke kediaman Raja Sepa bersama Saadiah Uluputty, Anggota komisi IV DPR RI Dapil Maluku. Sambutan hangat dari Raja Sepa menyemangati Tim Balit Palma untuk menghilirkan inovasi teknologi kelapa dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Negeri Sepa, Tanah Seram, Nusa Ina di Maluku Tengah sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan tersebut, Raja Sepa mengungkapkan keberadaan dan potensi kelapa serta komoditi perkebunan lainnya. Pengelolaan kelapa di tanah Sepa yang masih terbatas, membutuhkan ‘sentuhan’ inovasi yang membumi.

Sementara, Saadiah Uluputty berkomitmen untuk mengangkat taraf hidup masyarakat petani di wilayah binaannya melalui pembangunan di bidang pertanian, yang membuka peluang pengembangan kelapa ke depan di Tanah Sepa.

Kepala Balit Palma, Ismail Maskromo menyampaikan bahwa program hilirisasi inovasi teknologi rencananya akan dilaksanakan mulai awal Juli 2021. Respon hangat dan respon positif dari Raja Sepa dan masyarakat setempat menambah semangat tim hilirisasi Balit Palma untuk menghilirkan teknologi pengelolaan kelapa.

Kunjungan lapangan selama 3 hari sebagai baseline survey di Maluku Tengah akan dijadikan dasar penyusunan strategi hilirisasi inovasi teknologi kelapa dalam membangun Negeri Sepa. Harapannya, Kegiatan ini akan peningkatan pendapatan petani dan memberikan kesejahteraan hidup masyarakat Maluku Tengah. (Sumber Balit Palma)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author