Jakarta, Technology-Indonesia.com – Luas tambah tanam masih menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas padi, jagung, dan kedelai (Pajale). Dengan keterbatasan sumberdaya lahan sawah di Provinsi Bengkulu, maka perluasan areal tanam komoditas Pajale juga difokuskan pada lahan kering sub optimal dan pada gawangan lahan perkebunan yang belum menghasilkan dengan pendekatan inovasi teknologi secara intensif, yaitu teknologi Tumpangsari Tanaman (Turiman) padi, jagung dan kedelai (Pajale).
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan yang ada di daerah telah melakukan tahapan penting dalam proses diseminasi inovasi teknologi yaitu sosialisasi kepada stakeholders dan pengguna (petani) serta melaksanakan kegiatan tanam bersama kegiatan display Turiman pada hari Selasa (5/11/2019). Kegiatan bertajuk “Sosialiasi Inovasi Teknologi Turiman Pajale, Mendukung Upsus Khusus di Provinsi Bengkulu” ini dilaksanakan di Balai Desa, Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma.
Kepala BPTP Balitbangtan Bengkulu Dr. Yudi Sastro, SP., MP dalam sambutannya menyampaikan bahwa BPTP akan tetap berada pada garda terdepan mendukung dan menyediakan inovasi teknologi pertanian. “Komitmen BPTP dan Mentan yang baru terhadap pertanian jangan diragukan lagi. Mentan akan menjadikan basis teknologi harus berada di desa, berada di BPP, beliau akan memperkuat kelembagaan penyuluh dan SDM penyuluh,” kata Yudi meyakinkan.
Dalam rangka penguatan penyuluh dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat data dan informasi pertanian serta pusat gerakan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, Kementan telah menetapkan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan (Kostra Tani). “Dalam beberapa hari kedepan akan ada sosialisasi program Kostra Tani di Kementerian Pertanian. Pak Mentan sudah menetapkan program tersebut sebagai program strategis, fungsi dan peran BPP nantinya dapat mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” tambahnya.
Plt. Kepala Desa Lawang Agung, Firdaus merasa sangat bersyukur dengan adanya kegiatan sosialiasi serta rencana adanya display Teknologi Turiman Pajale. Melalui kegiatan ini, Firdaus mengharapkan kepada anggota kelompok tani untuk banyak belajar karena Turiman Pajale merupakan teknologi yang baru dikenal khususnya bagi masyarakat Desa Lawang Agung.
“Walaupun masyarakat Desa Lawang Agung sering mendapatkan binaan dari berbagai pihak, tetapi yang terkait dengan Teknologi Turiman baru kali ini. Alhamdulillah, Desa Lawang Agung mendapat program replating perkebunan kelapa sawit. Hal ini merupakan peluang Teknologi Turiman untuk dapat dikembangkan lebih luas lagi pada lahan sawit yang direplanting,” tuturnya.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Usep Amerdison, ST yang hadir mewakili Kepala Dinas Pertanian menyampaikan bahwa setiap kegiatan pertanian selalu bekerjasama dan melibatkan unsur dari TNI. “Yang paling penting BPTP Balitbangtan Bengkulu selalu hadir untuk masyarakat tani yang ada di Kabupaten Seluma, baik melalui kegiatan pengkajian maupun pendampingan teknologi”.
Pada acara sosialisasi disampaikan dua materi yaitu “Rencana kerja dan anggaran kegiatan dinas Pertanian tahun 2020” yang disampaikan oleh Sekdis Pertanian Kabupaten Seluma dan “Teknologi Tumpangsari Tanaman Padi-Jagung-Kedelai” yang disampaikan oleh Yahumri, SP.
Seusai sosialisasi, dilaksanakan kegiatan tanam bersama di lahan petani kooperator, Kirman dengan kepemilikan lahan seluas 1,2 hektare (ha). Pada saat tanam, para peserta dijelaskan terlebih dahulu terkait teknis penanaman Turiman oleh pemandu, Yahumri, SP. Tanam bersama diikuti seluruh pejabat, undangan, dan peserta kegiatan sosialisasi dengan mengguanakan alat tanam benih langsung (Atabela) yang difasilitasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Seluma. Tanam bersama ini merupakan simbol bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan diperlukan saling asah, asih, dan asuh.
Tiga teknologi Turiman, yaitu Turiman Padi Gogo-Kedelai (Gole: 1,5 ha), Turiman Jagung-Padi Gogo (Jago: 1 ha) dan Jagung-Kedelai (Jale: 1 ha) yang akan didisplaykan di Desa Lawang Agung seluas 3,5 ha yang melibatkan petani kooperator sebanyak 4 orang.
Komponen teknologi yang akan diterapkan antara lain: Pengolahan tanah sempurna menggunakan alsin; Seed treatment; dan pengaturan populasi tanaman dengan rekayasa jarak tanam. Varietas unggul baru padi yang digunakan adalah Inpago 11, Inpago 12, Luhur 1, Luhur 2; kedelai menggunakan varietas Dena 1; sementara jagung menggunakan varietas Nasa 29. Teknologi lainnya berupa penggunaan pupuk hayati; dosis pupuk berdasarkan rekomendasi dan hasil analisis tanah di laboratorium; dan pengendalian hama/penyakit secara terpadu.
Sosialisasi kali ini dihadiri Camat Kecamatan Air Periukan yang diwakili Sekretaris Camat, Sofyan, SIP; Kabid Tanaman Pangan Distan, Joko Voleyantoro, ST., MAP; Kabid Penyuluhan Distan, Rustandianto, SP., MP; Koordinator BPP Sukaraja, Yanris, SP; dan Penyuluh di lingkup BPP Kecamatan Sukaraja, Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Sukaraja dan Air Periukan serta Babinsa. Peserta yang hadir berjumlah 55 orang dari Kelompok Tani Sumber Makmur 1, Sumber Makmur 2, Sumber Makmur 3 dan Sumber Tani Desa Lawang Agung. (Shannora)