Pasokan Energi Domestik Harus Diamankan

Judul: Outlook Energy Indonesia 2015
Tim Penyusun : M. Sidik Boedoyo dkk
Editor : Agus Sugiyono dkk
Tebal: viii + 95 Halaman
Penerbit: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Cetakan: Pertama, 2015

Total produksi energi dalam negeri (fosil dan EBT) pada tahun 2031 diproyeksikan tidak mampu lagi memenuhi konsumsi domestik. Diperkirakan Indonesia akan menjadi negara net importir energi. Indonesia juga akan menjadi negara net importir gas pada 2026. Ketergantungan impor energi yang tinggi dapat membahayakan ketahanan energi nasional.

Hal tersebut terungkap dalam Buku Outlook Energi Indonesia (OEI) 2015 yang diluncurkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam proyeksi outlook energi BPPT diungkap total penyediaan energi primer untuk memenuhi kebutuhan energi skenario pembangunan berkelanjutan meningkat 8 kali lipat dengan laju pertumbuhan rata-rata 5,7 persen dari 1179 juta setara barel minyak (SBM) pada 2013 menjadi 9.281 juta SBM pada 2050.

Konsumsi energi final di Indonesia meningkat dari 778 juta SBM pada tahun 2000 menjadi 1.211 juta SBM pada tahun 2013 atau tumbuh rata-rata sebesar 3,46% per tahun. Selama kurun waktu 2000-2013, pertumbuhan konsumsi energi ini dibayangi oleh pemberian subsidi energi yang terus meningkat dan membebani anggaran belanja negara.

Berbagai permasalahan energi saat ini dan masa depan memerlukan solusi tepat dengan pendekatan yang komprehensif. Perencanaan dan pengembangan energi serta analisis terhadap pelaksanaan kebijakan yang ada perlu terus dilanjutkan guna merealisasikan penerapan teknologi energi bersih yang andal, berkelanjutan, dan terjangkau.

Menurut Kepala BPPT, Unggul Priyanto, upaya-upaya diversifikasi energi, pembangunan infrastruktur energi termasuk kilang, maupun investasi untuk eksplorasi dan eksploitasi mutlak diperlukan. “Selain itu, kebijakan ekspor gas dan batubara perlu ditinjau ulang dalam rangka mengamankan pasokan energi domestik di kemudian hari,” tegas Unggul saat peluncuran buku Outlook Energi 2015 di Gedung BPPT, Jakarta, (3/11)

Upaya-upaya diversifikasi energi, pembangunan infrastruktur energi termasuk kilang, maupun investasi untuk eksplorasi dan eksploitasi mutlak diperlukan. Untuk itu, kebijakan impor gas dan batubara perlu ditinjau ulang dalam rangka mengamankan pasokan energi domestik di kemudian hari.

Buku OEI 2015 memuat neraca energi, kebutuhan dan penyediaan energi, serta infrastruktur energi jangka panjang untuk kurun waktu 2013-2050 dengan mempertimbangkan potensi cadangan dan sumber daya energi, pertumbuhan ekonomi serta faktor-faktor yang berpengaruh lainnya. Buku ini berisi analisis untuk melihat berbagai opsi untuk jangka panjang dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai target yang ditetapkan.

Buku Outlook Energy Indonesia 2015 bisa download di http://www.bppt.go.id/index.php/component/content/article?id=967

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author