MWC Ungkap Tren: Hampir Separuh Profesional Industri Gunakan RCS

TechnologyIndonesia.id – Dari perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2025 terungkap bahwa hampir separuh dari profesional di industri seluler yang disurvei telah menggunakan Rich Communication Services (RCS), generasi berikutnya dari layanan perpesanan SMS. Sebagian besar (60%) menyatakan bahwa RCS memberikan dampak yang “sangat positif” terhadap komunikasi mereka dengan pelanggan.

Temuan ini diperoleh dalam riset terbaru yang dilakukan oleh Twilio terhadap 641 profesional industri internasional selama acara MWC di Barcelona pada 3-6 Maret 2025.

Lebih dari sekadar fitur biasa yang ada di layanan pesan konvensional, RCS hadir dengan fungsi yang lebih sempurna di antaranya adalah dengan menyertakan identitas brand pengirim pesan pada aplikasi pesan bawaan (default).

Dengan fitur ini, pelanggan dapat dengan segera mengenali dan mempercayai sumber dari pesan yang mereka terima. Meski dalam berbagai kasus SMS tetap jadi alat yang penting, RCS menawarkan platform standar dan kaya fitur yang dinamis dan interaktif untuk komunikasi yang lebih aman, lebih tepercaya, dan lebih baik.

Mengapa Perlu Adopsi RCS?

Tingkat adopsi yang tinggi ini menghasilkan berbagai manfaat bagi bisnis, antara lain pengalaman pengguna yang lebih baik (53%), kemampuan berbagi media yang lebih kaya (29%), dan meningkatnya kepercayaan dengan adanya fitur pengirim terverifikasi (18%), sehingga menciptakan bentuk komunikasi antara bisnis dengan pelanggan yang lebih kaya dan kredibel.

Dengan adanya profil bermerek dan lencana pengirim terverifikasi, pelanggan tak perlu merasa was-was saat menerima dan mengeklik tautan dalam pesan RCS. Selain itu, gambar, video, audio, dan elemen branding yang disematkan, ditambah dengan personalisasi dengan tingkat akurasi tinggi, menghasilkan interaksi yang lebih menarik.

Para responden juga mengamati berbagai dampak positif dari RCS terhadap komunikasi mereka dengan pelanggan. Dampak yang paling nyata adalah peningkatan keamanan (37%), diikuti oleh komunikasi yang lebih efisien (25%), terciptanya hubungan yang lebih mendalam dengan pelanggan (17%), peningkatan imbal hasil investasi atau ROI (11%), serta memperkuat kepercayaan pelanggan (10%).

Tingkat Adopsi RCS

Meskipun 56% responden mengaku saat ini belum menerapkan RCS, telah tampak tren ke arah peningkatan adopsi secara signifikan. Dalam 12 bulan ke depan, hampir tiga perempat (71%) profesional industri yang disurvei di MWC berencana mengadopsi RCS, dan ini mengindikasikan peningkatan kepercayaan dan permintaan akan layanan pesan singkat mutakhir ini.

Dari jumlah tersebut, 14% berencana mengimplementasikan RCS dalam semua bentuk interaksi yang memungkinkan, sementara 20% akan menggunakan RCS untuk sebagian besar interaksi, dan 37% untuk interaksi tertentu.

Namun, kurangnya pengetahuan masih menjadi penghambat bagi hampir sepertiga (30%) organisasi bisnis dalam mengimplementasikan RCS. Temuan ini menekankan pentingnya edukasi yang lebih baik mengenai aplikasi RCS, manfaatnya, serta cara mengintegrasikannya ke dalam infrastruktur yang sudah ada.

Regional Vice President, ISV Business untuk APJ di Twilio Irfan Ismail menyampaikan bahwa kebutuhan akan komunikasi digital yang aman semakin meningkat, sehingga adopsi RCS secara luas hanya tinggal menunggu waktu.

Meskipun saat ini popularitas RCS masih terkonsentrasi di kawasan Amerika dan Eropa, beberapa negara di Asia termasuk Singapura sudah mulai melangkah menuju penerapan standar pesan baru yang lebih aman ini.

“Jika kelak RCS tersedia di Indonesia, teknologi ini tidak hanya merevolusi cara brand berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga membantu mengurangi penyebaran informasi yang menyesatkan dengan fitur akun pengirim terverifikasi, sehingga menciptakan ekosistem digital yang lebih aman. Ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperkuat keamanan komunikasi digital,” ujar Irfan.

Mengenal RCS Lebih Dalam

RCS dapat diterapkan untuk berbagai keperluan komunikasi pelanggan, termasuk untuk dukungan pelanggan, penawaran yang dipersonalisasi, program promosi, penjadwalan janji temu, survei umpan balik, dan pembaruan pesanan.

Untuk meningkatkan pengalaman Pengguna, RCS menyediakan fitur pesan yang disempurnakan, seperti kemampuan untuk menyematkan foto, video, dan GIF berkualitas tinggi, serta pesan yang lebih panjang tanpa batasan 160 karakter seperti pada SMS.

RCS menyertakan elemen interaktif seperti tombol, carousel, dan saran untuk balasan, sehingga memungkinkan brand untuk menghadirkan pengalaman berbelanja langsung yang mampu memperkuat interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan konversi pelanggan secara signifikan. Dengan RCS, brand juga dapat mengirim berkas media dan konten yang lebih menarik, yang biasanya berukuran besar.

Dengan pesan bermerek (branded messaging), ID pengirim terverifikasi, dan fitur enkripsi, RCS memberikan peningkatan keamanan, rasa percaya, dan kenyamanan.

RCS dapat dikirim melalui koneksi internet apa pun, sehingga mengurangi risiko pesan tidak terkirim atau tertunda. Pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi baru atau membuat akun tambahan. Mereka dapat menerima pesan RCS seperti menerima SMS biasa. Jika perangkat tidak mendukung RCS, pesan akan otomatis dikirim sebagai SMS.

RCS menyediakan laporan pengiriman dan terbaca yang rinci serta data analitik lainnya, sehingga brand dapat memantau efektivitas pesan dan mengoptimalkan strategi komunikasi mereka.

Dalam kasus Twilio, fungsionalitas RCS didukung secara native oleh beberapa API, termasuk Verify, Programmable Messaging, dan Conversations, sehingga RCS dapat dengan mudah diterapkan oleh pelanggan Twilio tanpa perlu perubahan kode.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author