Group Chief Economist BP Global, Spencer Dale saat mengisi kuliah tamu di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (14/9/2017). Foto Humas UGM
Technology-Indonesia.com – BP Global mencatat adanya peningkatan konsumsi energi di Indonesia hingga 5,9 persen sepanjang tahun 2016. Peningkatan ini hampir dua kali lipat selama 20 tahun terakhir.
Group Chief Economist BP Global, Spencer Dale mengatakan salah satu penyebabnya adalah peningkatan konsumsi batu bara. Sepanjang tahun 2016, konsumsi batubara meningkat hingga 22,2 persen. Angka tertinggi sepanjang yang pernah ada.
Meski konsumsi batubara meningkat, namun konsumsi energi utama di Indonesia masih didominasi minyak bumi sebanyak 41 persen. Selanjutnya, konsumsi batu bara sebesar 36 Persen dan gas alam sebanyak 19 persen.
“Indonesia hanya bisa memproduksi 33% untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di tahun 2016, berbeda dengan tahun 2002 yang masih surpus,” jelas Dale saat mengisi kuliah tamu di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (14/9/2017)
Dale juga menyoroti adanya penurunan konsumsi gas alam yang turun 7 persen pada 2016. Angka ini merupakan tingkatan terendah sejak tahun 2007 dan mengalami puncak teredah hingga 13 persen di tahun 2010.
BP juga mencatat adanya pertumbuhan konsumsi listrik dari hidro. Meskipun sempat mengalami penurunan pada 2014 dan 2015, namun mengalami peningkatan sebesar 4,8 persen pada tahun 2016.
“Konsumsi energi terbarukan meningkat 7,1 Persen di tahun 2016 dan ini atas rata-rata dalam 10 tahun sebesar 4,7 persen,” tambahnya.
Dale menegaskan walaupun terjadi kenaikan konsumsi batu bara di Indonesia, tetapi terjadi penurunan produksi batubatara sebesar 6,2 persen. Angka produksi terendah sejak 2012.
