Tri Panji

Pria kelahiran Sragen, 29 Mei 1961 ini menyelesaikan  pendidikan  di  Jurusan  Kimia,  Fakultas Matematika  dan  Ilmu  Pengetahuan  Alam,  Universitas  Gadjah Mada  1983. Tri Panji merupakan lulusan  termuda  dan  tercepat  pada  periode  tersebut. Pada  tahun  yang  sama,  Tri Panji mulai  bekerja  sebagai  peneliti  di  Balai Penelitian Perkebunan Bogor  untuk  bidang  teknologi  karet.

Pada  1986, ia meneruskan pendidikan di S2 program studi Kimia di Fakultas Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lulus dengan predikat Cum Laude pada tahun 1988. Pendidikan S3  ditempuh  di  Program  Studi  Kimia,  Fakultas  Pascasarjana  –  ITB,  dan diselesaikan pada tahun 1993 juga dengan predikat Cum Laude.

Karir   penelitiannya mencapai   puncak   saat   meraih   jenjang  Ahli Peneliti Utama pada Januari 2003. Sejak 1993, Tri Panji memenangkan hibah  dana  riset  dari  Kementerian  Riset  dan  Teknologi,  yaitu  sebagai peneliti  utama  Riset  Unggulan  Terpadu  (RUT)  II  (1993-1995),  RUT  V (1996-1997),  peneliti  utama  RUT  VIII  (2001-2002),  Anggota  tim  RUT VII,  peneliti  utama  Riset  Unggulan  Kemitraan  (RUK)  II  (2002-2003), Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) 2003, Asuransi Teknologi (2002), Proyek Start Up Capital (SUCP) 2002-2003, RUT XII (2005-2006), anggota  tim  peneliti  RUK  V  (2005-2006),  peneliti  utama  Riset  Insentif Terapan   (2007-2008),   anggota   tim   peneliti   Riset   Insentif   Peningkatan Kapasitas  IPTEK  Sistem  Produksi  (2007-2008),  dan  ketua  tim  peneliti Hibah Bersaing (2010-2011).

Tri Panji memperoleh  penghargaan  sebagai  Pemenang  II  RISTEK-MTIC Award  tahun  2007,  yang  diselenggarakan  oleh  Kementerian  Riset dan Teknologi bekerjasama dengan PT Martina Bertho. Pada tahun 2008, Tri Panji beserta  timnya  membukukan  tiga  buah  inovasi  yang  termasuk dalam  “100  Inovasi  Paling  Prospektif  2008”  versi  BIC  –  Ristek.

Pada tahun  2009,  Tri Panji  beserta  tim  kembali  membukukan  satu  inovasi  yang termasuk dalam “101 Inovasi Paling Prospektif 2009” versi BIC- Ristek. Pada  Juli  2009-  Pebruari  2011,  Tri Panji  dipercaya  sebagai  Kepala Bidang Usaha, Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Saat ini Tri Panji bekerja sebagai peneliti  di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan.

Bersama dua rekannya, Priyono dan Suharjanto sesama peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI), Bogor,  Jawa Barat, Tri Panji berhasil menemukan produk fermentasi untuk meningkatkan kualitas kopi. Hasil riset sejak 2014 yang dipatenkan dengan nama “Ciragi” ini mampu meningkatkan mutu dan konsistensi citarasa kopi nasional.

Tri Panji menikah dengan Dra. Nelti Yetti, MS (Almh.), dosen FMIPA-Universitas Pakuan, pada tahun 1988. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anak, yaitu Shinta Permatasari, STP, MTP (alumni S2 IPB) dan Fauzan Alhakim, STP (alumni S1 IPB). Setelah meninggalnya isteri pertama pada 2009, Tri Panji menikah lagi dengan Wondo Sutyowati, SE pada tahun 2012.

Sejak  1986,  diteruskan  kemudian  1992 hingga sekarang,  Tri Panji mengajar di Program   Studi   Kimia,   Universitas   Pakuan,   Bogor,   untuk mata kuliah Elusidasi Struktur Molekul, Sintesis Organik, Kimia Polimer, Teknik Penulisan Ilmiah, dan Kapita Selekta.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author