Prof. Dr. Ir. S Joni Munarso, MS Tekuni Pengembangan Teknologi Pascapanen

Bogor, Technology-Indonesia.com – Prof. Dr. Ir. S Joni Munarso, MS dikukuhkan menjadi profesor riset bidang teknologi pascapanen oleh Majelis Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor pada Senin (29/7/2019). Dalam acara pengukuhan profesor riset, Joni menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Inovasi Teknologi Pascapanen untuk Peningkatan Mutu, Keamanan, dan Daya Saing Komoditas Pangan Segar”.

Dalam orasi tersebut, peneliti kelahiran Jepara, 29 Agustus 1958 memaparkan bahwa praktik produksi yang masih seadanya mengakibatkan pangan segar banyak menghadapi masalah mutu, seperti pada gabah dan beras, ubijalar, jagung, sayuran, atau cabai. Pengelolaan sederhana juga menyebabkan berbagai kasus keamanan pangan dalam bentuk cemaran residu pestisida, cemaran mikroba, kandungan kotoran, logam berat, serta kontaminasi mikotoksin.

“Pangan segar merupakan pangan asal tumbuhan yang belum mengalami pengolahan serta dapat dikonsumsi langsung dan/atau menjadi bahan baku pengolahan pangan. Pangan segar memiliki karakteristik sangat mudah rusak, cepat mengalami penurunan mutu, dan mempunyai masa simpan yang singkat,” kata Joni saat orasi pengukuhan profesor riset di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Senin (29/7/2019).

Lebih lanjut Joni menerangkan bahwa keragaan mutu dan keamanan pangan tersebut menyebabkan rendahnya daya saing pangan segar. Keragaan ini merugikan mengingat permintaan pangan segar yang aman dan bermutu makin meningkat.

Salah satu indikator daya saing yang rendah dapat dilihat dari dominasi pangan impor di pasar domestik dan berbagai masalah yang dihadapi ekspor pangan di pasar internasional. Sekitar 60-80% buah yang dijual di supermarket dalam negeri adalah produk impor. Impor sayuran per November 2018 juga cukup tinggi, mencapai 732.715 ton, dengan nilai mencapai USD 602 juta.

Sementara, ekspor pangan segar ke pasar internasional tidak berjalan mulus. Selain harus menghadapi masalah “Automatic Detention” dan pemotongan harga, ekspor pangan segar diwarnai banyaknya notifikasi (nota penolakan) dari Uni Eropa.

“Inovasi teknologi pascapanen mampu mengatasi masalah penurunan (kelas) mutu maupun masalah keamanan pangan. Inovasi teknologi perbaikan mutu, inovasi keamanan pangan, dan inovasi standardisasi merupakan tiga pilar utama penyangga daya saing,” katanya.

Joni telah berhasil mengembangkan berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan segar, baik untuk tanaman pangan, sayuran, maupun tanaman perkebunan. Teknologi pascapanen yang dikembangkan antara lain deteksi cepat aflatoksin pada jagung, inovasi sanitizier untuk sayuran segar, penanganan pascapanen untuk kesegaran cabai, fermentasi biji kakao, dan deteksi keaslian beras.

Joni menyakini inovasi ini dapat meningkatkan daya saing berbagai komoditas pangan segar di pasar domestik maupun ekspor. Penerapan inovasi ini diharapkan berdampak pula pada peningkatan pendapatan petani dan penyediaan pangan segar berkualitas bagi konsumen.

Peneliti Utama Pascapanen

Joni Munarso menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri Panggang I Jepara tahun 1971, SMP Negeri I Jepara tahun 1974, dan SMA Negeri I Jepara tahun 1977. Ia memperoleh gelar Sarjana (Insinyur) dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) 1982, Magister Sains bidang Ilmu Pangan dari IPB 1989, dan gelar Doktor bidang llmu Pangan juga dari IPB tahun 1998.

Anak bungsu dari 5 bersaudara dari pasangan Bapak Sukardi (Alm.) dan Ibu Siti Ramelah (Almh.) ini mengikuti beberapa pelatihan sesuai kompetensinya, antara lain pelatihan Wheat Quality and Processing Technology (Univ Nebraska, USA; 1985), Postharvest Handling and Processing (Univ of Hiroshima, Japan; 2000), Food Safety and Quality Assurance (Michigan State Univ, USA; 2005). Aspek manajemen dipelajari dari Research Management System (Mt. Eliza, Melbourne, Australia; 2007).

Ia menduduki jabatan struktural di lingkup Kementan sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah periode 2006-2008, Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Pertanian 2008, Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, Puslitbang Perkebunan, 2009-2013.

Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Ajun Peneliti Muda 1989, kemudian menjabat sebagai Peneliti Muda 1994, Peneliti Madya 2002, dan Ahli Peneliti Muda 2006. Sejak 2009 menjabat sebagai Peneliti Utama bidang Pascapanen Pertanian.

Joni telah menghasilkan 165 karya tulis ilmiah, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, bagian buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan, dan 23 di antaranya terbit dalam bahasa Inggris. Joni yang menikah dengan Dra. Hj. Yuniati Pieter, MS tahun 1984 dan dikaruniai empat anak yaitu Dani Yustiardi Munarso, Diaz Sastiardi Munarso, Deka Trisnardi Munarso dan Iva Fitriani Munarso ini juga menghasilkan 2 paten granted dan 4 paten terdaftar.

Peraih penghargaan Peneliti Berprestasi Tingkat Nasional di Bidang Pembangunan Pertanian dari Menteri Pertanian RI pada 2016 ini melakukan pembinaan kader ilmiah dengan membimbing mahasiswa S1, S2 maupun S3 di IPB, UGM, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Jenderal Soedirman, Tokyo Noda University, Universitas Sahid, Universitas Pasundan dan beberapa universitas swasta lain.

Aktif menjalankan tugas lain, sebagai Ketua Bidang Codex Tim Keamanan Pangan Kementan, Ketua Pokja Keamanan Pangan Balitbangtan, Anggota Komisi Teknik Standardisasi 65-09: Kakao, Anggota Komite Ilmiah Indonesia Risk Assessment Center (INARAC). Di tingkat internasional, sebagai Ketua (Chairman) Codex Working Group on Dry Seeds, Vice-Chairman Codex Working Group on Pappers, dan Mycotoxin in Spices.

Joni meraih beberapa penghargaan antara lain sebagai Penulis Artikel Terbaik Hari Pangan Sedunia 1988 dari Menteri Pertanian RI, dan sebagai Lulusan Pascasarjana (S2) Terbaik tahun 1989 dari Dekan Fakultas Pascasarjana IPB. Penghargaan “Award of Excellent Paper” dari International Society of Environmental and Rural Development, diraihnya pada 2018.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author