BRIN Kenalkan ARI, Alat Mitigasi Risiko Bencana di Disaster Management Expo 2025

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menampilkan prototipe produk inovasi Akselerograf Rakyat Indonesia (ARI) untuk memitigasi risiko bencana dalam Disaster Management Expo 2025 yang digelar di Kompleks Gedung Olahraga dan Seni Mojopahit, Kota Mojokerto, Jawa Timur pada 1-3 Oktober 2025.

Periset Ahli Muda Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) BRIN, Tio Azhar Prakoso Setiadi menjelaskan bahwa ARI merupakan alat untuk merekam percepatan tanah saat terjadi gempa bumi dan membantu analisis seismik serta mitigasi risiko gempa.

Periset Ahli Madya PRLSDA BRIN, Agustya Adi Martha menambahkan, ARI sebagai produk hasil riset yang pendanaannya bersumber dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).

“Ke depan, ARI akan kita kembangkan sebagai instrumen utama untuk quick early warning system gempa bumi di seluruh Indonesia,” kata Agustya dikutip dari laman brin.go.id pada Senin (6/10/2025).

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa, pada dasarnya sulit menentukan secara pasti kapan terjadi gempa bumi di manapun tempatnya. ARI dapat digunakan untuk mitigasi gempa bumi pada suatu tempat agar mudah dikenal dan manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Sedangkan periset dapat memanfaatkan data yang dihasilkan oleh alat ini sebagai bahan riset dan analisis mitigasi gempa bumi,” jelas Agustya.

BRIN telah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dalam mengaplikasikan penggunaan alat ini di wilayah Cianjur. ARI dipasang sebanyak sepuluh unit pada sepuluh titik Lokasi.

“Alat tersebut dapat kita monitor dari jauh. Sehingga, ketika terjadi gempa bumi dapat memberikan informasi data secara real time berapa besaran kekuatan gempa bumi yang terjadi pada lokasi yang terpasang alat tersebut,” tambahnya.

Selain deteksi dini gempa bumi, pengembangan ARI juga bertujuan untuk monitoring ketahanan infrastruktur vital seperti bendungan, jembatan, dan fasilitas energi. Dengan begitu, potensi risiko kerusakan dapat segera terdeteksi dan ditindaklanjuti lebih cepat.

“Hal ini penting untuk mendukung ketahanan nasional dalam menghadapi bencana. Sekaligus, meminimalkan dampak sosial maupun ekonomi di masyarakat,” tegas Agustya.

Inovasi untuk Mitigasi Bencana

Pada Disaster Management Expo 2025, BRIN juga mengenalkan Seismograf Rakyat Indonesia (SRI), instrumen untuk mendeteksi dan merekam getaran gempa bumi secara real time, serta mendukung pemantauan seismik nasional.

Prototipe lain yang dipamerkan adalah Indonesia Structure Health Monitoring (INA-SHM), sistem pemantauan kesehatan struktur bangunan dan infrastruktur, seperti jembatan, gedung, dan bendungan, untuk mendeteksi potensi kerusakan sejak dini.

Ada juga AWLR IRTIGA, alat ukur tinggi muka air otomatis untuk memantau potensi banjir yang dilengkapi sistem telemetri untuk pengiriman data jarak jauh. Selanjutnya, ada prototipe AWS + Air Quality, yang merupakan stasiun cuaca otomatis dilengkapi sensor kualitas udara untuk memantau parameter iklim sekaligus tingkat polusi.

Selanjutnya Alat Deteksi Longsor (ADeL), perangkat peringatan dini longsor dengan sensor gerakan tanah. Alat ini digunakan di daerah rawan longsor sebagai peringatan dini bagi masyarakat sebelum terjadinya tanah longsor.

Terakhir, ada Water Quality Monitoring, merupakan sistem pemantauan kualitas air, antara lain pH, kekeruhan, oksigen terlarut, dan konduktivitas, untuk menjaga kesehatan lingkungan dan sumber daya air.

Disaster Management Expo 2025 merupakan rangkaian puncak peringatan hari Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2025. Pameran ini mengangkat tema “From Local Wisdom to Smart Solution”, diikuti BPBD dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia, relawan kebencanaan, beberapa kementerian/lembaga/badan, dan beberapa universitas, serta dunia usaha.

Terdapat 60 booth yang menampilkan teknologi pencegahan dan penanggulangan bencana, edukasi dan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bencana, produk binaan pemulihan pascabencana, serta aktivitas relawan bencana. Pameran ini diselenggarakan BPBD Provinsi Jawa Timur bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author