Kemkomdigi Perkuat Akses Internet Darurat di Wilayah Terisolir Terdampak Banjir

TechnologyIndonesia.id – Bencana banjir yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah menyebabkan gangguan layanan telekomunikasi akibat kendala pasokan listrik atau putusnya jalur transmisi. Provinsi Aceh menjadi wilayah yang paling banyak mengalami gangguan menara BTS.

Hingga Rabu (10/12/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 2.287 BTS dari total 3.414 BTS di Provinsi Aceh atau sebanyak 66,99 persen mengalami gangguan. Untuk memastikan warga terdampak banjir dapat berkomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendistribusikan perangkat telekomunikasi berbasis satelit untuk digunakan sebagai akses internet darurat.

Seorang warga asal Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh mengatakan bantuan akses internet dari Kemkomdigi sangat bermanfaat bagi warga untuk berkomunikasi dengan keluarga.

“Orang-orang di sini bisa mengakses internet untuk mengetahui keadaan keluarganya di luar,” ujarnya saat berbincang secara virtual dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Selasa (09/12/2025).

Menurutnya, warga sangat membutuhkan fasilitas internet karena lokasi mereka terisolir pasca putusnya jembatan yang menghubungkan Kecamatan Juli dengan wilayah sekitar.

Wamenkomdigi Nezar Patria menegaskan Kemkomdigi berupaya memperluas titik layanan akses internet darurat, terutama untuk membuka akses komunikasi di daerah-daerah yang masih terisolir.

“Kita coba pulihkan akses telekomunikasi dulu. Tanpa telekomunikasi kita tidak bisa mengetahui keadaan warga di titik-titik yang terdampak banjir paling parah,” katanya.

Hingga Selasa (09/12/2025), Kemkomdigi telah menyediakan 18 titik akses internet darurat dengan menggunakan koneksi satelit Satria 1 dan mendistribusikan 88 perangkat Starlink ke wilayah-wilayah yang membutuhkan, yaitu untuk Provinsi Aceh sebanyak 27 unit, Sumatra Utara 27 unit, dan Sumatra Barat 34 unit.

“Nanti kita coba perluas untuk titik Starlink-nya untuk daerah-daerah yang belum tersentuh. Kalau ada daerah yang jaringannya sudah normal mungkin Starlink-nya bisa digeser dulu ke daerah lain,” ujarnya.

Perangkat Starlink ini didistribusikan langsung kepada pemerintah daerah, BNPB/BPBD, serta organisasi/relawan yang menangani bencana untuk dipasang di titik-titik strategis, seperti kantor pemerintah, posko relawan dan bantuan, lokasi warga terisolasi, serta titik kegiatan masyarakat.

Wamen Nezar menegaskan Kemkomdigi terus berupaya memastikan pasokan listrik tersedia di wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan konektivitas.

“Kami berkolaborasi dengan sejumlah lembaga, terutama untuk pasokan listrik, karena kita tidak bisa mengandalkan genset di tengah keterbatasan BBM, jika tidak ada BBM, komunikasi juga terputus,” tandasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author