Revolusi Industri 4.0 Harus Diantisipasi Secara Serius

alt

Presiden Joko Widodo pada Peresmian Pembukaan Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia (FRI) Tahun 2018. Foto Biro Pers Setpres
Technology-Indonesia.com – Dunia saat ini berjalan dan berubah sangat cepat. Globalisasi sudah tidak terhindarkan lagi. Kompetisi antar negara semakin ketat dan semua negara ingin jadi pemenang, termasuk Indonesia.  Teknologi juga berkembang sangat cepat, dari hari per hari. Lalu lintas orang, lalu lintas barang, lalu lintas modal, lalu lintas informasi, semuanya berjalan sangat cepat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia (FRI) Tahun 2018 di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Kamis (15/2/ 2018).
Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung harus diantisipasi secara serius. Digitilalisasi, computing power dan data analytic telah melahirkan terobosan-terobosan yang mengejutkan di berbagai bidang, yang men-disrupsi kehidupan kita.
“Bahkan men-disrupsi peradaban kita. Yang mengubah lanskap ekonomi global, nasional, dan daerah serta laskap politik global, nasional dan daerah. Lanskap interaksi global, nasional, dan daerah. Semuanya akan berubah,” tutur Presiden Jokowi.
Revolusi Industri 4.0 membawa beberapa akibat negatif, seperti media sosial pembawa berita bohong, juga pergeseran model-model bisnis yang mengakibatkan beberapa jenis pekerjaan tidak lagi dibutuhkan. “Namun juga banyak kesempatan positif yang bisa kita pakai untuk menjadikan sebagai pemenang. Apabila kita bisa memanfaatkan peluang-peluang ini,” lanjutnya.
Teknologi Cyber-Physical, misalnya ditandai dengan munculnya Autonomous Vehicle, mobil tanpa awak. Three-D-Printing, yang bisa membuat barang secara sempurna dengan cara yang cepat dan murah. Advanced Robotic yang bisa mengambil alih peran manusia.
Yang kedua, Internet-of-Things, Big Data, Artificial Intellegence dan Virtual Reality. Ternyata terus berkembang, yang mulai diaplikasikan dalam Block-chain juga dalam Crypto-currency yaitu mata uang tanpa bank sentral, yang saat ini sedang diperebutkan banyak orang.
Yang ketiga perkembangan bio-teknologi. Penggunaan computing power dalam Ilmu Syaraf, Teknologi Edit-DNA untuk mengembangkan pengobatan spesifik orang per orang berdasarkan DNA-nya. Bio-teknologi untuk pertanian moderen, multi layer urban farming misalnya yang bisa meningkatkan produksi berlipat ganda tanpa butuh tambahan lahan.
“Peluang-peluang besar tersebut harus segera kita manfaatkan untuk kemajuan bangsa, untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Kita manfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperkokoh karakter bangsa kita, memberantas kemiskinan, mengurangi ketimpangan, menciptakan peluang kerja, mengembangkan wirausaha-wirausaha baru serta untuk melayani semua warga negara secara berkeadilan di seluruh tanah air,” pungkasnya.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author