Kemenristekdikti Gelar Malam Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi

Pekanbaru, Technology-Indonesia.comBurung nuri terbang tinggi, di langit Pekanbaru melewati pelangi. Akademisi dan peneliti bercita tinggi, berjuang keras meningkatkan inovasi.

Pantun tersebut dilantunkan Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im pada Malam Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi di Komplek Gubernuran Provinsi Riau, Pekanbaru, Jumat (10/8/2018). Malam Apresiasi merupakan salah satu kegiatan Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 tahun 2018 yang dipusatkan di Kota Pekanbaru, Riau.

Dalam sambutannya, Ainun Naim menyampaikan pesan dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir agar kita sekuat tenaga bekerja keras dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Hal penting yang harus diperhatikan adalah kualitas tenaga terdidik, kualitas pendidikan tinggi dan lembaga litbang, pentingnya produktivitas penelitian dan pengembangan, dan peningkatan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Bapak Menteri mengajak para peneliti dan perekayasa khususnya dari perguruan tinggi dan lembaga litbang agar selalu mengembangkan kapasitas dalam menginisiasi, menerapkan, memanfaatkan dan mengembangkan fokus riset serta lebih kreatif melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan industri yang pada ujungnya memperkuat struktur industri nasional,” tuturnya.

Selain itu, kita harus lebih cermat memahami karakteristik arah transformasi struktur ekonomi Indonesia yang mula-mula berpola agraris menuju industri dengan teknologi tinggi yang harus dikawal dengan inovasi yang efektif dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe selaku Ketua Umum Hakteknas ke-23 mengatakan Malam Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi merupakan ajang apresiasi atas capaian prestasi para aktor inovasi (quadruple helix), yang terdiri dari pemerintah, perguruan tinggi, industri dan masyarakat.

Penghargaan diberikan kepada para pemenang lomba dan finalis anugerah iptek, yakni: Anugerah Iptek dan Inovasi untuk 8 kategori, Dosen Terbaik, Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) terbaik, Kekayaan Intelektual, dan Penulis Artikel, Foto dan Vlog, dan Lomba Produk Inovasi.

“Penyelenggaran Anugerah Iptek dan Inovasi tahun ini mengalami peningkatan baik secara kualitas dan kuantitas. Jumlah peserta yang masuk meningkat dari tahun sebelumnya. Karena itu proses seleksi yang dilakukan mengalami proses panjang sehingga menghasilkan finalis yang pantas menerima anugerah,” terang Jumain.

Khusus finalis Anugerah Iptek dan Inovasi, lanjutnya, ada sedikit perbedaan penilaian pada tahun ini. Indeks Daya Saing Daerah menjadi tools untuk menilai Anugerah Budhipura, Budhipraja, Prayoga Sala, dan Widya padhi. “Dalam tahap ini berbagai bobot dan kriteria yang diterapkan antara lain perencanaan, infrastruktur, budaya inovasi, kapasitas SDM, sistem informasi, hasil inovasi dan nilai tambah yang dihasilkan dari produk inovasi tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut Jumain menerangkan, tahun ini untuk pertama kali diadakan Lomba Produk Inovasi Nasional 2018 dengan tiga kategori yaitu masyarakat; start up dan industri. Jumlah proposal yang diseleksi adalah 128 masyarakat, 53 start up, dan 82 industri. Semua produk inovasi yang diseleksi sesuai tema Hakteknas ke-23, yaitu bidang fokus energi, pangan, dan teknologi informasi dan komunikasi.

Sedangkan Penghargaan dan Apresiasi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) diberikan secara selektif kepada perguruan tinggi terakreditasi peringkat B dan A selain PTNBH untuk memotivasi dan mendorong tumbuhnya budaya mutu di perguruan tinggi. Masing-masing menerima tiga penghargaan setiap kategori sesuai dengan bentuk pendidikan tinggi yaitu Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, dan Akademi.

Penghargaan Kekayaan Intelektual 2018 diberikan berdasarkan data inventor sejak tahun 1998 hingga Juli 2018 yang disortir dari pangkalan data Sinta (Science and Technology Index). Selanjutnya diseleksi, dinilai ditetapkan 2 penerima penghargaan berdasarkan invensi terbanyak.

Jumain berharap Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi secara berkesinambungan dapat mendorong peningkatan kemampuan Iptek, yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mewujudkan kemandirian dan daya saing bangsa. Serta, membangun iklim kondusif bagi penguatan inovasi sebagai outcome dari riset, peningkatan nilai tambah ekonomi dan sosial secara berkelanjutan; dan mendorong kolaborasi dan sinergi antaraktor inovasi.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author