CARe-HUB, Platform Kolaborasi Riset Kesehatan Pertama di Indonesia

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenalkan CARe-HUB, sebuah platform kolaborasi riset kesehatan pertama di Indonesia. CARe-HUB ini menghubungkan kementerian dan lembaga, industri, rumah sakit, NGO, universitas, dan funding agency.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, NLP Indi Dharmayanti menyampaikan bahwa sepanjang 2023, Organisasi Riset Kesehatan BRIN telah berhasil menghasilkan 144 hasil riset unggulan. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Untuk semakin mendorong dan meningkatkan kolaborasi, kami mengenalkan CARe-HUB, sebuah platform untuk saling berinteraksi dan kolaborasi bagi pelaku riset Kesehatan Indonesia,” ujar Indi dalam FGD dan Koordinasi dengan tema Arah Strategi dan Kolaborasi Riset Kesehatan Mendukung Pembangunan Kesehatan Nasional pada Kamis (27/6/2024).

Ia menjelaskan bahwa CARe-HUB mempunyai prioritas untuk meningkatkan kolaborasi riset dan akuisisi data riset kesehatan. Mulai dari genom mikroorganisme, spesimen manusia, vector, dan lainnya yang akan dapat diekstraksi dan diutilisasi lebih lanjut untuk pembangunan berkelanjutan.

“Tidak hanya kolaborasi tetapi di situ kita juga memfasilitasi jika ingin menyimpan data, menyimpan mikroorganisme di repositori nasional Indonesia ataupun di koleksi hayati yang di BRIN,” ungkap Indi.

Pihaknya berharap melalui CARe-HUB ini dapat mempromosikan kolaborasi, meningkatkan akses sumber daya, membina jaringan dan kemitraan, meningkatkan efisiensi, mempercepat penemuan, dan juga mendorong inovasi dan dampak.

Indi juga menyebut bahwa pengembangan sistem kesehatan yang kokoh dan berkelanjutan adalah tujuan krusial bagi kemajuan nasional. Riset kesehatan memainkan peran penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk merancang kebijakan yang tepat, mengarahkan intervensi yang efektif, serta meningkatkan hasil layanan kesehatan.

“Dalam konteks ini, kita harus menyelaraskan strategi riset kesehatan dengan prioritas kesehatan nasional agar pengetahuan yang dihasilkan dapat efektif menangani tantangan kesehatan yang paling mendesak yang dihadapi masyarakat,” sebut Indi.

Beliau menambahkan bahwa riset kesehatan yang mencakup kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan sangat penting untuk memahami secara komprehensif faktor-faktor determinan kesehatan dan untuk mengembangkan intervensi yang tepat sasaran.

Indi juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi sistem kesehatan Indonesia, termasuk penyakit menular, tidak menular, serta masalah akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

“Kita perlu mengatasi tantangan ini dengan kebijakan dan intervensi yang didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, yang hanya dapat ditemukan melalui riset kesehatan yang intensif dan terfokus,” ungkapnya.

Ia juga turut menekankan bahwa riset dan pengembangan kesehatan adalah pilar utama dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan yang berkelanjutan, yang harus mencakup semua aspek kesehatan dari perspektif manusia, ilmu pengetahuan, sosial ekonomi, dan budaya masyarakat.

“Keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, seperti lembaga riset, institusi akademik, penyedia layanan kesehatan, dan komunitas, sangat penting untuk mengimplementasikan strategi riset kesehatan yang efektif,” tutupnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author