Kemenko Kemaritiman Dukung Pengembangan PLTAL di NTT

alt

 
Kupang, Technology-Indonesia.com – Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman akan mengawal pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Selat Gonsalu, Kabupaten Flores Timur. Pengembangan PLTAL ini rencananya bersamaan dengan pembangunan Jembatan Palmerah Pancasila sepanjang 800 meter yang menghubungan Pulau Adonara dan Pulau Flores bagian timur.
 
Asdep Pendayagunaan Iptek Maritim, Nani Hendiarti mengatakan PLTAL ini merupakan kiat dari pengembangan penerapan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan sebagai sumber energinya. Saat ini, rasio elektrivikasi nasional hingga bulan September 2017 sudah mencapai 93 persen. Sementara penggunaan energi baru terbarukan (EBT) ditargetkan 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025.
 
“Hal-hal diatas dilakukan untuk menjamin ketahanan energi nasional secara umum dan secara khusus memanfaatkan sumber daya energi yang kita miliki secara efektif dan efisien demi menunjang kegiatan perekonomian yang harus dapat berkompetesi secara regional dan global,” kata Nani dalam Focus Group Discussion “Peran Teknologi untuk Pengembangan PLTAL di Indonesia”, di Hotel Aston, Kupang, pada Jumat (22/12/2017).
 
Selain itu, lanjut Nani, perkembangan energi berbasis fosil di negara kita sudah mencapai tahapan dimana kita sudah menjadi nett importir Bahan Bakar Minyak (BBM) serta adanya hambatan yang dihadapi sistem distribusi bahan bakar.
 
Faktanya, kegiatan produksi bahan bakar fosil banyak terfokus di Indonesia bagian Barat. Sedangkan kebutuhan bahan bakar di area Indonesia bagian timur tidak sedikit. Hal ini menyebabkan biaya produksi yang tidak kompetitif bagi setiap kegiatan ekonomi terutama di Indonesia bagian timur. Kondisi ini akan menjadi hambatan bagi pengembangan wilayah Indonesia bagian timur terutama area di pulau-pulau kecil.
 
“Pemanfaatan teknologi terbarukan sebagai sumber energi lokal dapat membantu menekan biaya penyediaan energi dan sekaligus mendorong kegiatan perekonomian di Indonesia bagian timur sehingga dapat meningkatkan daya saing,” ungkapnya.
 
Menurut Nani, potensi energi arus laut di Indonesia cukup besar sekitar 17.900 megawatt. Namun target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 hanya pilot plan 1 megawatt dan itupun belum terwujud. “Kita sebagai negara maritim mau tidak mau kita harus memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya yang ada di kelautan,” lanjutnya.
 
Peluang penerapan pembangkit listrik berbasis EBT ini masih sangat terbuka. Karena itu, Nani berharap diskusi ini dapat menghimpun rekomendasi dari beberapa stakeholder yang mempunyai kompetensi dalam pengembangan PLTAL. 
 
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan pengembangan PLTAL ini harus didukung perencanaan dan koordinasi yang baik karena dilakukan bersamaan dengan pembangunan Jembatan Palmerah Pancasila. 
 
“Ketika kami berencana membangun jembatan menghubungkan dua pulau dalam rangka membangun konektivitas antar pulau, awalnya kami tidak berpikir kalau dibawahnya ada arus kuat yang bisa diubah menjadi energi,” ungkapnya.
 
Karena berkaitan dengan dua bidang yang melibatkan dua kementerian berbeda. Gubernur NTT berharap Kementerian Pekerjaan Umum untuk pembangunan Jembatan Palmerah Pancasila dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk PLTAL tidak saling lempar tanggung jawab yang bisa menyebabkan rencana ini gagal.
 
“Mari kita cari solusi yang tepat untuk kita bangun. Kita cari solusi agar sumber daya yang ada bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
 
Karena sudah ada teknologinya, ketersediaan dana, serta manfaat yang besar, menurutnya tidak ada alasan untuk tidak memulai pembangunan Jembatan dan PLTAL ini. “Tinggal bagaimana mensinkronkan berbagai aturan supaya semuanya bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author