Jakarta – Eniya Listiani Dewi menyabet BJ Habibie Technology Award 2018 atas prestasinya di bidang energi terbarukan. Wanita kelahiran Magelang pada 1974 ini merupakan wanita pertama peraih BJHTA.
Eniya dinilai berhasil mengembangkan teknologi fuel cell dengan metode transfer elektron menggunakan bahan baku lokal. Selain dapat diaplikasikan pada kendaraan motor, teknologi juga digunakan sebagai tenaga cadangan untuk berbagai peralatan. Penelitian lainnya, yaitu proses produksi gas hidrogen telah dikembangkan dari limbah biomassa dengan bahan baku limbah cari industri kelapa sawit.
Teknologi fuel cell temuan Eniya memiliki keunggulan selain katalis pereduksi oksigen, juga dapat dipakai sebagai katalis pada baterai. Fuel cell dikenal bahan energi tidak beremisi, tanpa polusi suara serta memiliki efisiensi energi hingga 65 persen.
Wanita pemilik lima paten ini juga menempatkan fuel cell sebagai back up server dengan sistem pemeliharaan ringan, efisiensi tinggi, dan tentu saja tidak beremisi.
Sementara hasil penelitian gas biohidrogen dari limbah biomassa dapat digunakan untuk menaikkan efisiensi pembakaran serta menggunakan metode green hydrogen.
“Penghargaan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan penghargaan tertinggi pada insan pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara yang memiliki reputasi nasional dalam bidang teknologi dan menghasilkan karya nyata yang memberikan dampak di bidang teknologi dalam bentuk inovasi atau invensi yang menghasilkan inovasi,” kata Kepala BPPT Unggul Priyanto dalam sambutan acara, Selasa (10/07/2018).
Juri yang terdiri dari para pakar menetapkan para peraih BJHTA berdasarkan kriteria diantaranya penelitian untuk kemajuan teknologi, memperoleh publikasi jurnal internasional, masuk dalam makalah pertemuan internasional dan asosiasi ilmiah, serta sudah memiliki paten.
Saat ini, Eniya menjabat sebagai Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material BPPT. Dia juga dipercaya menjadi Komisaris Utama salah satu BUMN.
Hadir dalam acara Menristekdikti Muhamad Nasir, mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie dan pejabat tinggi BPPT dan LNPK lainnya. Penghargaan BJ Habibie Teknologi Award kali ini merupakan ke-11 diselenggarakan BPPT. Pencantuman nama BJ Habibie di ajang prestisius kalangan peneliti dan perekayasa ini sekaligus sebagai penghargaa terhadap BJ Habibie sebagai founding father BPPT yang kini genap berusia lima windu.