Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembagan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Padat Karya bertema ‘Hilirisasi Inovasi Balitbangtan Dalam Peningkatan Kesehatan dan Produktivitas Ternak’. Kegiatan diselenggarakan di tiga kabupaten yaitu Karanganyar, Sragen dan Wonogiri.
Kepala BBLitvet NLP Indi Dharmayanti menyampaikan bahwa BBLitvet telah didirikan sebelum kemerdekaan RI dan salah satu tugas dari BBLitvet yaitu melakukan penelitian pada penyakit hewan. “Para peserta dipersilakan melakukan diskusi tentang penyakit dari hewan ternak seperti ayam, bebek, kambing, dan sapi pada saat Bimtek,” ujar Indi.
Kepala BBLitvet juga menyampaikan bahwa Bimtek tersebut berguna untuk meningkatkan wawasan peternak mengenai manajemen dan penyakit pada hewan ternak agar produktivitas ternak seperti sapi, kambing, bebek, dan ayam di Kabupaten Wonogiri bisa semakin maju dan memiliki daya saing. Indi berharap kepada peserta yang hadir agar dapat menyebarkan ilmu yang didapat saat bimtek ke masyarakat sekitarnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota komisi IV DPR-RI, Luluk Nur Hamidah menyampaikan bahwa dengan adanya bimbingan tersebut para peternak dapat menerapkan ilmu yang sudah didapatkan agar peternakan di daerah berkelanjutan. Di antara peserta yang hadir terdapat beberapa peternak yang sedang mengembangkan bisnisnya seperti ternak bebek, kambing dan ayam.
Luluk berharap ilmu yang diperoleh dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peternak mengenai pentingnya manajemen kandang dan kesehatan hewan yang baik. Dengan demikian, ancaman penyakit hewan terhadap sektor peternakan dapat dikendalikan dengan baik dan kedepannya hasil produk siap konsumsi bisa semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya.
Pada Bimtek yang digelar pada 29 – 31 Oktober 2021 itu, Bambang Ngaji Utomo dari BBLitvet menyampaikan materi antara lain aspek manajemen kesehatan ternak dan biosecurity terhadap peningkatan produktivitas ternak.
Bambang menyampaikan pentingnya manajemen kesehatan ternak yang baik dan biosecurity untuk menunjang keberlangsungan dan kesehatan ternak. Kemudian penerapan biosecurity di peternakan rakyat dapat dilakukan dengan cara pembatasan gerak, mencegah masuknya hewan liar, petugas kandang yang tertib terhadap standar operasional. Pelaksanaan biosecurity yang baik dapat mencegah atau meminimalisir terjadinya serangan penyakit.
Bambang juga menjelaskan beberapa obat herbal yang mudah dijumpai, juga inovasi aplikasi kesehatan teknologi yang dibuat oleh BBLitvet seperti Avindig, Takesi, dan Go-sheep vet untuk memudahkan masyarakat mendapakan wawasan mengenai penyakit dan manajemen hewan ternak.
Sementara, peneliti BBLitvet Harimurti Nuradji membahas mengenai Program Vaksinasi dan Pelaksanaannya pada Ternak Unggas. Dijelaskan bahwa berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus dan sering menyerang ternak unggas khususnya ayam seperti AI, ND, Marek, dan Gumboro.
Harimurti juga menjelaskan pentingnya program vaksinasi yang terjadwal dengan baik pada peternakan dan manfaat vaksin sebagai salah satu tindakan pencegahan. Dalam materi ini juga Harimurti melakukan demonstrasi vaksinasi ND dan AI-K pada ayam KUB.
Kemudian perwakilan peserta belajar melakukan vaksin dengan bimbingan dari Harimurti. Ia mengingatkan kepada peserta bahwa pelaksanaan vaksinasi yang tepat dan sesuai jadwal dapat memberikan hasil yang optimal pada hewan ternak.
Pada kesempatan bimbingan tersebut, Kepala BBLitvet menyerahkan bantuan vaksin Avian Influenza (AI-K), 500 ekor ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), dan lima bal pakan ayam di masing-masing kabupaten kepada ketua kelompok tani. (Sumber Balitbangtan)