TSP Jeruk Balitjestro, Percepat Hilirisasi Teknologi Inovatif Jeruk dan Buah Subtropika

Kota Batu, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meresmikan Taman Sains Pertanian (TSP) Jeruk di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat (14/8/2020). TSP Jeruk didirikan sebagai tempat pelatihan dan pemagangan, inkubasi bisnis, percontohan, kerjasama bisnis dan wisata edukasi untuk tanaman jeruk dan buah subtropika.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan bahwa TSP Jeruk Balitjestro hadir untuk mempercepat hilirisasi produk dan hasil penelitian Balitbangtan, khususnya untuk komoditas jeruk dan buah subtropika. TSP jeruk hadir untuk mempercepat buah Indonesia sebagai subtitusi impor.

Fadjry berharap tren konsumsi buah jeruk di Indonesia yang semakin meningkat dapat dipenuhi oleh produk petani jeruk Indonesia. Saat ini, konsumsi jeruk di Indonesia di angka 4 kg/perkapita, naik enam kali lipat sejak 1995.

Lebih lanjut Fadjry menerangkan bahwa lingkup kegiatan TSP Jeruk yaitu pelatihan dan pemagangan, inkubasi bisnis, percontohan (show window), kerjasama bisnis dan wisata edukasi. TSP Jeruk terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu perbenihan, on farm dan pascapanen.

Inovasi yang dikembangkan perbenihan yaitu teknologi produksi jeruk bebas penyakit yang dikembangkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Punten dan IP2TP Tlekung, screen house (shade house) dan laboratorium.

Kegiatan on farm yang dikembangkan yaitu teknologi jeruk sitara, bujangseta dan organik. Sedangkan kegiatan pascapanen yang dikembangkan yaitu packing house operation dan aneka produk olahan jeruk pangan dan non pangan.

Kepala Balitjestro, Harwanto menjelaskan produk unggulan TSP Jeruk di perbenihan yaitu benih sumber jeruk bebas penyakit sebanyak 39 ribu yang sudah beredar di 26 Provinsi, benih sebar jeruk sebanyak 15 juta di 30 provinsi yang setara dengan 39 ribu ha (69%) dari total luas area panen jeruk nasional. TSP Jeruk Balitjestro menjadi rujukan utama pengembangan jeruk nasional.

Produk TSP Jeruk di on farm yaitu Pupuk Biojestro yang formulasi bahan pupuknya bersumber dari bahan organik dan mineral alami yang berkualitas serta diperkaya dengan mikroba fungsional yang menguntungkan. Biojestro adalah pupuk ramah lingkungan yang diformulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman jeruk. Dengan tanaman jeruk yang sehat, maka diharapkan daya saing jeruk Indonesia akan meningkat.

Sedangkan produk pascapanen yang siap edar yaitu Jestrofreh, JestroCare, Jestro Hand Gel Sanitizer, Jestro Wingko Jeruk, Jestro Yogurt, Jestro Manisan Jeruk, Jestro Minuman Serbuk Jeruk, Jestro clean, Jestro Soap, Jestro Aroma Terapi, Jestro Keripik, Jestro Selai, Jestro Marmalade, dan lain-lain. Untuk minuman cair masih dalam proses pengajuan ijin edar Badan POM, sedangkan 11 produk kering telah mendapatkan ijin edar PIRT.

Pada peresmian TSP Jeruk ini dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Balitjestro dengan swasta yaitu PT Semen Indonesia Tuban, PT Bunga Cinta Sedjati (Jatim Park Group), Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan Nongkojajar, CV Ladang Indonesia Citra Mandiri Gresik. Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian juga meluncurkan HLB Kit atau Deteksi Cepat Penyakit CVPD Jeruk.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author