Jakarta, Technology-Indonesia.com – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki sumber daya lahan yang potensial untuk pengembangan komoditas pertanian. Lahan yang cenderung perbukitan dan kering memiliki potensi untuk pengembangan tanaman pangan khususnya mendukung program Upaya Khusus (Upsus) Pajale untuk komoditas jagung.
Selama ini pengembangan komoditas di Kaltim masih fokus pada bidang pertambangan dan kehutanan. Dalam mendukung pengembangan tanaman pangan, Provinsi Kaltim harus menyelesaikan permasalahan seperti cetak lahan baru untuk tanaman jagung. Permasalahan lainnya terkait penggunaan teknologi seperti benih berlabel varietas unggul yang terbatas.
Untuk mengatasi keterbatasan lahan di Provinsi Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kaltim berupaya melakukan pemanfaatan lahan baik marginal maupun produktif untuk pengembangan tanaman pangan khususnya dalam mendukung Upsus Pajale dan Luas Tambah Tanam (LTT).
Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura luasan panen jagung di Kaltim pada 2015 adalah 2.307 hektare (ha) dengan produktivitas 3,632 ton/ha. Kabupaten yang berpotensi sebagai wilayah pengembangan tanaman jagung adalah Berau (37.817 ha), Kutai Kartanegara (105,600 ha), dan Kutai Timur (11.898 ha).
BPTP Balitbangtan Kaltim juga berupaya memproduksi benih unggul untuk memudahkan petani dalam mendapatkan benih berlabel. Produksi benih dilakukan dengan menggunakan varietas Jagung Nasa 29 dari Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
BPTP Balitbangtan Kaltim memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai lahan perbenihan dan lahan produksi Jagung Nasa 29. Lahan demplot perbenihan Jagung Nasa 29 seluas 1,5 ha yang dikelola Kelompok Tani Karya Etam di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara bekerjasama dengan PT. Kitadin mampu memperoleh hasil sebesar 3,5 ton. Padahal biasanya Nasa 29 hanya mampu menghasilkan benih jagung 1,5 ton dalam luasan satu hektare.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa wilayah tersebut berpotensi untuk pengembangan perbenihan Jagung Nasa 29 sehingga dapat mendukung ketersediaan benih jagung di Kaltim.
Penyebaran teknologi benih jagung Nasa 29 oleh BPTP Balitbangtan Kaltim meliputi wilayah Provinsi Kaltim dan Kaltara. Pada bulan Oktober 2019 BPTP Balitbangtan Kaltim melakukan penyebaran benih Jagung Nasa 29 sejumlah 3.384 kg untuk wilayah Kaltim dan Kaltara. Penyebaran dilakukan kepada beberapa kelompok tani, KTNA, pondok pesantren, dan perusahaan tambang yang memiliki program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemanfaatan lahan bekas tambang.
Jagung Nasa 29 pada lahan bukaan baru di area lahan tambang dapat menghasilkan 13 ton/ha khususnya di Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikelola oleh PT. SHS bekerjasama dengan KTNA Desa Segihan. Harga jagung Nasa 29 kering berada pada kisaran Rp 4 ribu – Rp 5 ribu per kg. Hasil panen jagung Nasa 29 sebagian besar dijual melalui APJI (Asosiasi Petani Jagung Indonesia).
Menurut Bachtiar dan kawan-kawan (2018), varietas jagung Nasa 29 memiliki banyak keunggulan seperti bertongkol ganda dengan frekuensi mencapai 70%, pengisian biji penuh pada tongkol, janggel relatif kecil dan keras sehingga tahan pecah apabila dipipil, rendemen tinggi, dan batang lebih kokoh. Karakteristik agronomis jagung Nasa 29 dinilai baik sampai sangat baik oleh petani sehingga mampu bersaing dengan varietas komersial dan berpeluang tinggi untuk dikembangkan.
Hasil penelitian Bachtiar dan kawan-kawan (2018) menunjukkan bahwa pendapatan petani dengan menanam jagung Nasa 29 lebih tinggi dibandingkan dengan jagung hibrida komersial. Dilihat secara ekonomi, jagung Nasa 29 layak dikembangkan dengan nilai R/C dan B/C rasio masing masing 5,1-4,1.
Berdasarkan pengalaman anggota Kelompok Tani Karya Etam yang telah menanam benih jagung Nasa 29, mereka menanggapi positif karakteristik yang dimiliki Nasa 29. Selain berproduksi tinggi, batang dan daun sisa hasil panen jagung Nasa 29 dapat dimanfaatkan sebagai hijaun pakan ternak karena karakteristiknya bersifat stay green.
Produktivitas jagung Nasa 29 yang didukung kualitas benih unggul maupun perluasan lahan tanam dapat meningkatan pendapatan petani di Provinsi Kaltim. (BPTP Balitbangtan Kaltim/ Ria Widyaningrum, Asep Pebriandi, dan Saut Edo Riko Manurung)