Jakarta, Technology-Indonesia.com – Bintan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki luas areal kebun sawit terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau tahun 2019, Kabupaten Bintan pada 2018 tercatat memiliki luas areal kebun sawit sebesar 1.077 hektare (ha) .
Kebun Sawit berpotensi menghasilkan biomasa yang melimpah sebagai sumber pakan ternak sapi. Salah satunya, pelepah sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pembuatan pakan ternak sapi. Sebab, komposisi nutrien yang terkandung dalam pelepah sawit dibutuhkan oleh sapi.
Salah satu kelompok tani yang telah memanfaatkan pelepah sawit adalah Kelompok Tani Tunas Jaya yang berlokasi di Desa Malang Rapat, Kabupaten Bintan. Selain bertani, Kelompok tani ini juga beternak sapi. Kelompok tani ini memanfaatkan pelepah sawit yang ada disekitar lokasi peternakannya sebagai bahan pembuatan pakan ternak sapi.
Sariman yang biasa dipanggil dengan sebutan Bapak Otong, salah satu anggota Kelompok Tani Tunas Jaya telah memanfaatkan pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak sapinya. Ia mendapat pendampingan dari peneliti peternakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kepulauan Riau, Drh. Salfina Nurdin Ahmad, MP.
Sebelumnya, Kelompok Tani Tunas Jaya hanya memanfaatkan rumput lapang segar yang berada disekitar lokasi sebagai bahan pembuatan pakan ternak sapi. Namun setelah melihat terjadinya peningkatan produktivitas sapi setelah pemberian pakan ternak pelepah sawit, kini pelepah sawit sudah dimanfaatkan Kelompok Tani Tunas Jaya sebagai bahan pakan ternak sapi.
Komposisi yang digunakan dalam pembuatan pakan ternak sapi antara lain pelepah sawit (60%), rumput lapang (37%) dan dedak (3%). Kedua bahan yaitu pelepah sawit (60%) dan rumput lapang (37%) dapat dicacah secara manual ataupun dimasukkan kedalam mesin pencacah (chopper) untuk menghasilkan pakan ternak yang lebih halus dan mudah dikonsumsi langsung oleh sapi. Setelah dicacah, ditambahkan dedak (3%) kemudian dicampur sampai merata.
Alur Proses Pembuatan Pakan Ternak Sapi dari Pelepah Sawit
Pemberian pakan pelepah sawit segar kepada sapi dapat dicampurkan dengan satu dosis bioplus. Pemberian satu dosis bioplus dapat dicampurkan langsung kedalam pakan ternak segar ataupun diberikan langsung kepada sapi. Untuk sapi jantan dan sapi normal, bioplus cukup diberikan sebesar satu dosis untuk satu kali pemberian saja. Sedangkan untuk sapi betina (bunting) diberikan dua dosis untuk dua kali pemberian yaitu 1 dosis sebelum lahiran dan 1 dosis setelah lahiran.
Penggunaan pelepah sawit sebagai pakan ternak sapi dapat menekan jumlah limbah/hasil samping tanaman sawit. Proses pembuatan pakan ternak dari pelepah sawit juga sederhana. Hasil kajian peneliti madya BPTP Balitbangtan Kepulauan Riau, Salfina Nurdin Ahmad menunjukkan bahwa pemberian pakan ternak pelepah sawit kepada sapi betina (bunting) dapat meningkatkan produktivitas sapi.
Hal ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan bobot harian sapi sebesar 0.68 kg/ekor/hari. Waktu birahi sapi betina menjadi lebih cepat satu bulan dari sebelumnya dan rataan bobot lahir anakan sapi terjadi peningkatan bobot sebesar 5 kg. Awalnya, saat mengkonsumsi pakan rumput lapang segar, rataan bobot lahir anakan sapi hanya 12 kg, setelah menggunakan pakan pelepah sawit meningkat bobotnya menjadi 17 kg.
Di tingkat peternak, peningkatan produktivitas sapi ini juga diikuti peningkatan nilai jual sapi sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak. (BPTP Kepri/ Astrid Fransisca, Faisal Kurnia dan Lutfi Humaidi)