Musim Kemarau, Kementan Terus Upayakan Target Luas Tambah Tanam

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pada tahun 2045, Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Untuk itu Kementan berupaya khusus di berbagai sektor pertanian untuk swasembada. Salah satunya, upaya pencapaian target luas tambah tanam (LTT).

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah di bulan Juni, Juli, dan Agustus mengalami surplus untuk LTT. Dari Peta prediksi peluang curah hujan Provinsi Jawa Tengah untuk Kabupaten Jepara pada minggu ke 3 bulan Oktober baru akan turun hujan. Upaya pencapaian target luas tanam bulan September dilakukan dengan melakukan koordinasi intensif dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) memberikan dukungan penuh demi tercapainya target LTT di wilayah pendampingan masing-masing di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah pendampingan Balingtan meliputi Kabupaten Pati dan Jepara.

Dalam rangka akselerasi pencapaian LTT Provinsi Jawa Tengah, diselenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Upaya Khusus (Upsus) Padi Jagung Kedelai (Pajale) di Kabupaten Jepara pada Rabu (11/9/2019). Hadir dalam Rakor Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Jepara, Pasiter Kodim Jepara, koordinator penyuluh dan pencatat data kecamatan se Kabupaten Jepara dan seluruh Danramil Kodim Jepara.

Menindaklanjuti hasil Rakor Provinsi Jawa Tengah di Purwokerto pada waktu yang lalu, semua kabupaten di Provinsi Jawa Tengah sebagian besar sudah melaporkan gerakan olah tanah untuk percepatan tambah tanam.

Kepala Balingtan, Ir. Mas Teddy Sutriadi, M.Si mengatakan LTT pada bulan September ini menjadi penting karena panennya pada bulan Desember dan akan tercatat di tahun 2019. “Apabila LTT Oktober akan tercatat data produksinya di tahun 2020,” lanjutnya.

Menurut Teddy, hal ini menjadi langkah strategis karena hasil kinerja Kementan mendapat apresiasi dari DPR karena kontribusi sektor pertanian sangat besar.

Gerakan percepatan olah tanah dan tanam dilakukan untuk pencapaian target LTT bulan September untuk mencatatkan data produksi di tahun 2019. Ada beberapa program Kementan untuk gerakan ini seperti bantuan pompanisasi dan traktor (BBM), bantuan upah operator traktor, konsumsi gerakan dan narasumber dengan hamparan luas minimal 100 hektare.

“Di Kabupaten Jepara ada dua kecamatan yang berpotensi masih bisa tanam yaitu Kecamatan Donorojo dan Kecamatan Keling,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara, Ir Achid Setiawan, MSi.

Menurutnya, di kedua kecamatan tersebut bisa ada gerakan percepatan tambah tanam untuk percepatan luas tambah tanam dan tambah panen. Dalam sektor pertanian di Kabupaten Jepara merupakan penyumbang terbesar ketiga Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Jepara, Tumpuan utama penyediaan pangan, Penyedia bahan baku industri kecil dan menengah, sektor pertanian menyerap banyak tenaga kerja.

“Petani di Donorejo yang sudah melakukan percepatan dengan cara sebar pethuk (melakukan tabela 10 hari sebelum padi dipanen) seluas 165 hektare dan berpotensi meningkatkan LTT 650 hektare jika ada bantuan pemerintah,” kata Nurohmad selaku Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kecamatan Donorojo, Kab. Pati.

Dengan metode sistem tanam pethuk sehingga kesempatan lahan nganggur nyaris tidak jeda, tambahnya. Tindaklanjut pertemuan ini langsung pada hari berikutnya PPL langsung mengadakan pertemuan lagi bersama kelompok tani di Kecamatan Donorejo untuk melakukan GPOT. (Balingtan/LDH)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author