Sesjen Kemenristekdikti: Penguasaan Iptek Tingkatkan Inovasi

alt

Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na’im menerima bibit pohon dari Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto pada pembukaan Rapat Kerja LIPI, di Bogor (6/3/2018)

 
Bogor, Technology-Indonesia.com – Studi beberapa lembaga internasional bereputasi memprediksi Indonesia di masa mendatang memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Outlook tersebut harus didukung berbagai faktor antara lain ekonomi Indonesia yang berdaya saing.
 
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Sesjen Kemenristekdikti) Ainun Na’im mengatakan peningkatan daya saing bangsa menjadi isu strategis dalam perkembangan dunia yang tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Daya saing bangsa juga tidak lepas dari berbagai aspek yang mendukungnya. 
 
Inovasi, lanjutnya, merupakan aspek dominan dalam mendukung daya saing bangsa. Pasalnya inovasi memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian negara. 
 
“Kita tidak bisa lagi tergantung pada komoditas. Kita harus mendorong ekonomi dari aspek komoditas ke inovasi dan kreativitas,” tutur Ainun dalam pembukaan rapat kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Aston Hotel & Resort, Bogor, Selasa (6/3/2018).
 
Menurut Ainun, prediksi-prediksi ini tidak akan terjadi begitu saja dan harus dipersiapkan dengan baik. Salah satunya dengan penguasaan iptek yang akan meningkatkan inovasi dan kreativitas. Perkembangan iptek berdampak sangat cepat pada sosial ekonomi.
 
Dari segi pendidikan, Ainun mengungkapkan tengah menyiapkan reorientasi kurikulum dan menyeimbangkan antara pendidikan vokasi dan akademik. Selain itu sumber daya manusia juga perlu disiapkan sehingga dari segi demografi aspek ini juga bisa menjadi bonus.
 
Sementara itu dari segi iptek, Ainun mengungkapkan LIPI sebagai salah satu lembaga yang bertugas dalam pengembangan ilmu pengetahuan memiliki peran yang sangat penting.
 
“Karena dari perkembangan dan penguasaan iptek, kita bisa meningkatkan inovasi yang berkontribusi pada perekonomian nasional,” pungkasnya. 
 
Ainun berharap dalam rapat kerja LIPI kali ini dapat dirumuskan strategi-strategi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, utamanya dalam peningkatan daya saing bangsa. Disamping itu juga dapat menjadi rujukan bagi lembaga lain yang memiliki tugas yang sama dalam pengembangan iptek untuk saling bersinergi.
 
Secara keseluruhan dana penelitian cukup besar mencapai 25-35 triliun namun masih tersebar di banyak lembaga termasuk perguruan tinggi. LIPI dan lembaga litbang lain termasuk perguruan tinggi diharapkan dapat melakukan koordinasi dan strategi yang sinergis antar lembaga.
 
“Melalui strategi yang baik maka tidak akan terjadi overlap atau tumpang tindih dalam menjalankan program kerja,” katanya. 
 
Ainun melihat adanya perkembangan-perkembangan dari penggabungan antara fungsi lembaga riset, teknologi dan pendidikan tinggi di Kemenristekdikti. Menurutnya, Kemenristekdikti bisa mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kedua fungsi tersebut sehingga program kerja berjalan lebih efisien dan produktif.
 
“Misalnya perkembangan kuantitas publikasi, hak paten dan kekayaan intelektual serta pembangunan Science Techno Park (STP) menunjukkan nilai positif. Semoga ini dapat terus berlanjut sehingga dapat mencapai outlook ekonomi Indonesia di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author