BTP Masuk Kandidat Penerima Anugerah Iptek Widya Kridha

alt
Prof. Dr. Adiwijaya Direktur Bandung Techno Park 
 
Jakarta, technology-indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menyelesaikan proses penilaian kandidat penerima Anugerah Iptek 2017 untuk tiga kategori yaitu Budhipura, Budhipraja, dan Widya Kridha.  Proses penilaian dilaksanakan pada 19 – 21 Juli 2017 di Ruang Rapat Gedung II BPPT Lantai 24 Jakarta. 
 
Pada hari terakhir dilaksanakan proses penilaian lima calon penerima Anugerah Inovasi Iptek kategori Widya Kridha yaitu Bandung Techno Park, Lembaga Swa Bina Prakasa, Pro Indonesia, Technopreneur Kitin Kitosan Indonesia, dan Visio Incubator. Widya Krida akan diberikan kepada diberikan kepada lembaga yang telah mendorong dan mendukung pembangunan inovasi di masyarakat. 
 
Salah satu kandidat penerima Anugerah Inovasi Iptek kategori Widya Kridha adalah Bandung Techno Park (BTP). Pusat inovasi dibawah Yayasan Pendidikan Telkom ini sedang membina sembilan startup yang mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti.
 
Prof. Dr. Adiwijaya Direktur BTP mengatakan sembilan startup tersebut sekarang sedang dalam proses pembentukan PT. “Kita bisa lihat mereka sudah bisa mandiri atau tidak nanti pada akhir periode, tetapi paling tidak diharapkan 40-50% itu sudah bisa mandiri di akhir periode,” ungkap Adiwijaya di sela-sela acara penilaian Anugerah Iptek di Jakarta, Jumat (21/7/2017). 
 
Ada tiga sumber inovasi di BTP yaitu universitas, startup binaan, dan produk inovasi yang berasal dari internal. BTP mengembangkan produk berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hasil karya produk inovasi startup binaan maupun komersialisasi dari hasil penelitian. BTP juga menjadi pusat intermediasi atau penghubung antara academic, business, dan government (ABG). 
 
Sebuah startup dinilai sudah mandiri, menurut Adiwijaya,  salah satunya jika sudah bisa menghasilkan value added atau memiliki nilai jual. Startup tersebut sudah bisa mendapatkan penghasilan dari produk yang mereka hasilkan. 
 
“Jadi ada nilai finansialnya. Kalau sudah ada nilai finansialnya berarti mereka sudah bisa mengembangkan diri sendiri,” terangnya.
 
Adiwijaya mengatakan tantangan membina startup adalah dari idealisme. Sebenarnya kita bisa menciptakan kemandirian ekonomi sebagaimana program Nawacita pemeritahan Jokowi-JK.
 
“Kemandirian ekonomi salah satunya kita bisa menghasilkan lapangan kerja maupun ekosistem ekonomi. Idealisme semacam ini yang membuat kita ingin memberikan lebih untuk perkembangan ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui startup,” pungkasnya.
 
Anugerah Iptek 2017 merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Hakteknas ke-22. Kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan kemampuan iptek yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author